Unnes Bersholawat Penutup Dies Natalis Unnes Ke-52
Kabar Uncategorized

Unnes Bersholawat Penutup Dies Natalis Unnes Ke-52

Dok. BP2M
Dies Natalis Unnes merupakan salah satu agenda besar rutinan tiap tahunnya. Fakultas Ilmu Keolahragaan yang tahun ini menjadi tuan rumah memiliki serentetan acara yang berbau olahraga dan kesehatan. Meski begitu, tak berbeda dengan tahun sebelumnya, Dies Natalis ke-52 tetap mengadakan acara Unnes Bersholawat.
 
Lini Kampus – Serangkaian acara Dies Natalis Universitas Negeri Semarang (Unnes) ke-52 ditutup dengan Unnes Bersholawat (29/4) yang bertempat di Gedung Prof. Wuryanto Auditorium Unnes. Acara dihadiri oleh Fathur Rokhman Rektor Unnes, Habib Umar bin Ahmad Al Muthohar, Habib Ali Zainal Abidin Assegaf, dan beberapa tamu undangan lainnya. Mulai pukul 19.00 WIB dengan diawali kirab bendera yang diiringi lagu Indonesia Raya oleh resimen mahasiswa (menwa) dan pramuka. Lalu, dilanjutkan dengan tahlil.
 
Acara puncak yaitu sholawat bersama dipimpin oleh Habib Ali Zainal Abidin Assegaf dengan diiringi dendangan rebana dan tari sufi. Auditorium dipenuhi oleh jamaah sholawat hingga selasarnya bahkan panitia menyediakan tenda di halaman auditorium.
 
Selain acara sholawat, acara ini juga menjadi penutup Dies Natalis Unnes ke-52 dengan diserahkannya laporan dari Tandiyo Rahayu Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) selaku ketua pelaksana ke Fathur Rokhman Rektor Unnes. Dilanjutkan kepada Dekan Fakultas Ekonomi (FE), yang mana FE akan menjadi tuan rumah dalam rangka Dies Natalis Unnes ke-53 tahun 2018.
 
Suasana Unnes Bersholawat tampak berbeda dari tahun 2016. Habib Lutfi tidak hadir dalam acara Unnes Bersholawat tahun ini. Seorang pastor katholik hadir pula dalam Unnes Bersholawat kali ini. Aloysius Budi Purnomo sebagai tokoh lintas agama memberikan sambutan selama tujuh menit.
 
Salah satu jamaah dibuat kaget dan tidak menyangka dengan kehadiran pastor tersebut. “Kaget mbak, ada pastor juga dalam acara seperti ini,” ungkap Azizah. Diungkapkan oleh Aloysius bahwa inilah NKRI yang menghargai umat berbeda agama dan toleransi satu sama lain. Lalu sambutannya, ditutup dengan nyanyian dan permainan saxophone.
 
Kemudian dilanjutkan dengan tausiyah oleh Habib Umar hingga pukul 23.40 WIB dan dendangan ‘Padang Bulan’ menjadi tanda berakhirnya acara. [Debrina, Laeli]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *