Peringati Sumpah Pemuda, Mahasiswa Bersuara di Mimbar Bebas
Kabar Uncategorized

Peringati Sumpah Pemuda, Mahasiswa Bersuara di Mimbar Bebas

Berlangsunya mimbar bebas yang dihadiri mahasiswa Unnes di simpang tujuh Unnes, Jumat (2/11). [Doc. BP2M/ Indri]

Linikampus.com-Mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes) menggelar mimbar bebas sebagai ajang peringatan Hari Sumpah Pemuda di Simpang tujuh Unnes, Jumat (2/10). Lembaga Kemahasiswaan (LK), komunitas, organisasi seperti Cakra, Lensa, IPNU, Kalam Kopi, BEM KM, GMNI, Mahasiswa Bergerak, Alas dan lainnya turut menyuarakan keresahannya melalui puisi, orasi, teater, musik akustik, sholawat serta lainnya.

Nanda Pramudya Firdaus mahasiswa Fakultas Teknik dalam orasinya menyampaikan keresahan, saat ini mahasiswa tidak lagi bebas menyuarakan aspirasi, dimana-mana terjadi pembungkaman. Tidak hanya itu, permasalahan sosial pun semakin marak dibiarkan.

Hal tersebut diamini oleh Singgih Tri Nugroho salah satu anggota GMNI dalam orasinya. “Kita sebagai pemuda akan tergerak hatinya apabila kita masih memiliki hati nurani dan keyakinan bahwa nasionalisme adalah kemanusiaan. Nasionalisme bukan hanya mengikuti bela negara, seminar, kuliah umum. Akan tetapi sejatinya adalah ketika kita masih mempunyai rasa kemanusiaan terhadap saudara kita yang sedang tertindas,” ujarnya.

Merefleksikan sembilan puluh tahun Sumpah Pemuda menurut Saiful Muhjab Ketua BEM FIP bukan hanya menuju tujuan Sumpah Pemuda tapi secara pribadi dan kelembagaan itu bagaimana mengatasi permasalahan kampus dan sosial yang belum bisa terselesaikan. “Dengan kekuatan kolektif kita akan bisa berjuang bersama. Ketika bergerak atas dasar keresahan itu yakin akan memberikan solusi,” terangnya.

Aziz Rahmad Ahmadi salah satu anggota mahasiswa bergerak yang bertindak sebagai pembawa acara menegaskan tujuan mimbar bebas sebagai refleksi dari peringatan Sumpah Pemuda, ikut berkontribusi sekaligus mempererat dan mempersatukan mahasiswa.

Selain itu, ia juga menambahkan dengan adanya acara ini tidak membuat putus hubungan karena berbeda pilihan. Mengingat sebentar lagi akan ada acara besar yaitu pemilu raya (pemira). “Kita kuat dengan kita bersatu, kita akan lemah jika kita berangkat sendiri,” tambahnya.

Saat ditanya Ismi Nur salah satu anggota Lensa, komunitas pecinta sastra mahasiswa bimbingan dan konseling mengaku senang dan terhibur. “Acara ini meyenangkan karena setiap orang bebas menyuarakan aspirasinya masing-masing dan dihadiri banyak LK intra maupun ekstra juga,” katanya.

Aksi mimbar bebas berakhir sekitar pukul 23.00 yang ditutup dengan pembacaan Sumpah Pemuda, doa, menyanyikan lagu darah juang, dan juga menyanyikan lagu Indonesia Raya sembari merangkul satu sama lain.

[Indri, Nila]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *