Dok. Tami |
Lini Kampus – Tari tradisional merupakan salah satu kekayaan budaya Indonesia. Namun, kebudayaan lokal kini sedikit demi sedikit mulai ditinggalkan. Tampak salah satunya di Desa Seso Kecamatan Jepon Kabupaten Blora. Tari barongan dan jaranan yang menjadi ikon kabupaten didominasi oleh kaum dewasa.
Tim PKM-M yang diketuai oleh Rahmatika Rizqi Utami menjadikan konservasi budaya lokal sebagai tujuan programnya. Anak-anak Desa Seso dilatih tari barongan dan jaranan. Setiap hari Sabtu dan Minggu mereka dilatih hingga kurang lebih tiga bulan. Kegiatan berakhir dengan sebuah pementasan tari ketika hari Kebangkitan Nasional, tepatnya 20 Mei 2017 lalu. Kepala desa beserta jajarannya dan masyarakat turut hadir meramaikan acara tersebut.
Kepala desa berharap, kegitan positif ini dapat menjadi salah satu upaya pelestarian budaya agar ikon Kabupaten Blora tidak hanya sekadar ikon. Diharapkan pula, ini menjadi hari kebangkitan rasa cinta budaya di Desa Seso khususnya.
“Latihan ini bikin saya dan teman-teman bisa belajar. Saya senang diajari kakak-kakak dari Unnes,” Nia, salah satu peserta.
“Saya merasa sangat senang dan saya disini mau menonton anak saya tampil. Saya sangat mendukung kegiatan ini,” tutur Sulastri orang tua salah satu peserta. [Tami]