Jumat pagi, (07/4) sekitar pukul 07.50 WIB Bus Rapid Transit (BRT) Trans Semarang menabrak warung di daerah Sekaran, Gunungpati, Semarang. Peristiwa terjadi karena tie rod patah.
Lini Kampus – BRT nomor lambung 12 menabrak sebuah warung tepatnya di dekat pertigaan Rusunawa Putri milik Universitas Negeri Semarang (Unnes). Hal ini disebabkan oleh patahnya Tie Rod. Tie Rod merupakan salah satu bagian di dalam kemudi yang berfungsi meneruskan putaran kemudi, sehingga roda depan bisa belok ke kiri dan ke kanan (-red).
“Supir bus tidak bisa mengendalikan bagian kemudi, sehingga banting stir ke kanan dan masuk got,” terang Ade Bhakti, Kepala Tata Usaha Trans Semarang, di lokasi kejadian.
Terdapat empat orang di dalam bus, yaitu sopir, dua pengguna jasa, dan petugas tiket. Mereka dikabarkan tidak mengalami luka parah, hanya saja petugas tiket mengeluhkan sakit di bagian perut dan kemudian dibawa ke Rumah Sakit dr. Kariadi, Semarang.
Sutarmadji, pemilik warung tidak menuntut banyak atas kejadian tersebut. “Kalaupun ganti rugi, lebih baik diganti uang saja, karena kalau perbaikan bangunan seperti semula, menurut saya itu tidak memungkinkan. Nanti masih akan dibahas lagi dengan pihak BRT, saya sudah punya kontaknya,” katanya.
“Seharusnya kalau jalan lewat sini, yang jalannya menikung dan menanjak, harus lebih hati-hati dan pelan-pelan,” tanggap Umi salah satu warga Banaran yang berada di tempat kejadian.
“Untuk perbaikan bus dan ganti rugi akan ditangani oleh pihak operator,” tambah Ade Bhakti. [Sizum, Debrina]