BP2M – Malam Minggu biasanya
dimanfaatkan anak muda untuk berkumpul bersama teman atau menghabiskan malam
bersama terkasih. Lain halnya bagi sekelompok anak muda yang tergabung dalam
kelompok KKN yang diterjunkan di Dukuh Ngelosari, Kelurahan Sadeng. Mereka ingin
memberikan suatu hal yang bermanfaat bagi sekitarnya.
Malam
itu, (10/12) udara terasa dingin, langit pun tampak hitam kelam. Dengan mengendarai sepeda motor, kami menuju sebuah Dukuh
Ngelosari, Kelurahan Sadeng. Tiba di
lokasi, kami dipersilakan duduk di
samping para tamu yang
lain. Tampak puluhan anak menikmati acara yang bertajuk Gebyar Sadeng Lestari dengan cara mereka sendiri. Ada yang
berkejaran, ngobrol asyik tentang teman sekolah, dan melihat ke arah panggung
sembari bermanja dengan sang ibu.
itu, (10/12) udara terasa dingin, langit pun tampak hitam kelam. Dengan mengendarai sepeda motor, kami menuju sebuah Dukuh
Ngelosari, Kelurahan Sadeng. Tiba di
lokasi, kami dipersilakan duduk di
samping para tamu yang
lain. Tampak puluhan anak menikmati acara yang bertajuk Gebyar Sadeng Lestari dengan cara mereka sendiri. Ada yang
berkejaran, ngobrol asyik tentang teman sekolah, dan melihat ke arah panggung
sembari bermanja dengan sang ibu.
Tak lama kemudian datang segerombolan laki-laki dan
dua gadis berpakaian hitam. Mereka membawa berbagai alat musik ke atas
panggung. Shalawat dialunkan merdu dengan iringan alunan
musik yang unik. Perpaduan
berbagai jenis alat musik di antaranya biola, piano, gamelan, drum, gitar, dan rebana
menciptakan alunan musik yang indah di telinga.
dua gadis berpakaian hitam. Mereka membawa berbagai alat musik ke atas
panggung. Shalawat dialunkan merdu dengan iringan alunan
musik yang unik. Perpaduan
berbagai jenis alat musik di antaranya biola, piano, gamelan, drum, gitar, dan rebana
menciptakan alunan musik yang indah di telinga.
Setelah musik dan salawat
dinyanyikan dengan berbagai versi yakni dangdut, reagge, dan pop. Ilyas, Dosen
Pendidikan Luar Sekolah (PLS) Unnes yang didaulat menjadi penceramah memberikan tausiyah sesuai
tema acara “Mangsah Mingis ing Budhi Memasuh Malaning Bumi.” Ceramah yang disampaikan Dosen PLS tersebut beriorientasi pada
pesan-pesan moral.
dinyanyikan dengan berbagai versi yakni dangdut, reagge, dan pop. Ilyas, Dosen
Pendidikan Luar Sekolah (PLS) Unnes yang didaulat menjadi penceramah memberikan tausiyah sesuai
tema acara “Mangsah Mingis ing Budhi Memasuh Malaning Bumi.” Ceramah yang disampaikan Dosen PLS tersebut beriorientasi pada
pesan-pesan moral.
Acara yang diselenggarakan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata
(KKN) ini memperoleh respon
baik dari masyarakat setempat. Warga juga merasa senang terhadap berbagai program
yang diusung.
(KKN) ini memperoleh respon
baik dari masyarakat setempat. Warga juga merasa senang terhadap berbagai program
yang diusung.
“Warga merasa puas pada program menjaga lingkungan dan kelestarian.
Terlebih program pendidikan
yang dirasa sangat memuaskan,” kata Satrisman, Ketua Rukun Tetangga (RT) setempat.
Terlebih program pendidikan
yang dirasa sangat memuaskan,” kata Satrisman, Ketua Rukun Tetangga (RT) setempat.
Program
pendidikan yang dirasa berpengaruh terhadap warga setempat. “Anak-anak di sini jadi rajin ke
musala, rajin mengaji, lebih rajin dari sebelumnya,” tambah Satrisman menceritakannya
dengan sumringah.
pendidikan yang dirasa berpengaruh terhadap warga setempat. “Anak-anak di sini jadi rajin ke
musala, rajin mengaji, lebih rajin dari sebelumnya,” tambah Satrisman menceritakannya
dengan sumringah.
Sutrisman berharap mahasiswa
tidak hanya melakukan kegiatan-kegiatan sosial pada saat KKN saja. Namun juga pada kehidupan sehari-hari di
lingkungan masyarakat. [Santi, Imron]
tidak hanya melakukan kegiatan-kegiatan sosial pada saat KKN saja. Namun juga pada kehidupan sehari-hari di
lingkungan masyarakat. [Santi, Imron]