Survei Sikap Mahasiswa Universitas Negeri Semarang Terhadap Aksi Demonstrasi
Kabar unnes wisuda

Sosialisasi Wisuda Hanya Saat Gladi Bersih

Wisuda Periode II Unnes. [BP2M/Amilia]

Linikampus.com-Sosialisasi kebijakan baru wisuda periode I tahun 2019 Universitas Negeri Semarang (Unnes) pada Selasa (19/03) dirasa terlalu mendadak oleh wisudawan. Sosialisasi dilakukan saat gladi bersih tepat satu hari sebelum pelaksanaan wisuda. Sesuai pemberitaan Linikampus.com pada (21/03) berjudul Wisudawan Beserta Orang Tua Mengeluhkan Sistem Wisuda bahwa Rohaeni, wisudawan jurusan Bahasa dan Sastra Inggris menyampaikan pemberitahuan  mengenai sistem pelaksanaan wisuda telah disampaikan saat gladi bersih (H-1).

Neni Triana, Wisudawan Pendidikan Ekonomi periode I Unnes juga mengeluhkan sosialisasi yang dilakukan hanya saat gladi bersih. “Saya tahunya cuma pas gladi saja. Kita semua dikasih tahu teknis wisudanya akan seperti apa, untuk acara sebesar itu saya rasa ini terlalu mendadak. Harusnya pemberitahuan seperti itu kan disampaikan jauh-jauh hari sebelum wisuda, kalau mendadak kasihan wali wisudawan sudah jauh-jauh datang ke Unnes malah tidak bisa menyaksikan prosesi wisuda. Banyak yang protes karena orang tua tidak bisa masuk menyaksikan acara yang sakral ini,” ujar Neni.

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) selaku perwakilan dari mahasiswa menyampaikan bahwa sosialisasi yang mendadak ini adalah suatu kekacauan.

“Ketika kita sudah terbiasa memakai pola yang lama, kemudian diganti yang baru lalu memakai konsep sosialisasi pas gladi bersih, maka ini menurut saya sebuah kekacauan,” ungkap Saiful Muhjab selaku presiden mahasiswa BEM KM Unnes pada Senin malam (25/03).

Baca Juga : BEM-KM Gelar Aksi Refleksi ke-54 Tahun Unnes

Namun pihak panitia mengatakan bahwa sosialisasi yang dilakukan saat gladi bersih dirasa sudah cukup.

“Yang jelas waktu gladi itu kita sudah sampaikan, sebenarnya itu sudah cukup karena ini kan baru awal, berkali-kali sudah disampaikan saat gladi,” ujar Sri Rejeki selaku Kepala Bagian Kemahasiswaan dan panitia wisuda saat ditemui di ruangannya pada Senin (25/03).

Sri Rejeki mengatakan informasi mengenai sosialisasi seharusnya sudah diunggah di laman BAKK (Biro Akademik Kemahasiswaan dan Kerjasama) Unnes namun jika belum, kemungkinan terlewat.

“Jadi ini gini, kalau memang belum diumumkan di BAKK Unnes mungkin masih terlewat karena ini masih awal jadi sosialisasinya kami anggap cukup ketika gladi bersih,” ujar Sri Rejeki.

Saat ditanya mengenai penentuan kebijakan baru tersebut, Sri Rejeki mengungkapkan bahwa perubahan tersebut sudah dirapatkan sejak Desember 2018 dengan tujuan untuk membuat Unnes lebih berkembang di semua lini.

“Ini memang baru pertama kali diberlakukan, tapi dengan misi agar semua lini berjalan dengan efektif, efisien, tertib, dan rapi yang mencakup waktu dan juga dana. Karena jika wisuda tidak diselenggarakan secara efektif, anggaran semua pihak termasuk wali dari wisudawan juga akan membengkak,” jelasnya.

Abdurrahman selaku Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Unnes juga menambahkan bahwa sosialisasi cukup dilakukan saat gladi bersih saja karena bukan perubahan yang substansial.

Sri Rejeki menuturkan tidak ada keterlibatan Badan Eksekutif Mahasiswa dalam pelaksanaan wisuda ini termasuk saat gladi bersih. Pihak panitia wisuda hanya melibatkan Resimen Mahasiswa (Menwa) dan Pramuka.

Baca Juga : Peluncuran Electronic Signature dalam Upacara Dies Natalis ke-54 Unnes

Informasi atau sosialisasi terkait kebijakan wisuda tidak dimuat dalam berbagai laman Unnes. Termasuk media sosial BEM pun tidak memuat hal tersebut. Ini dikarenakan BEM KM Unnes tidak dilibatkan dalam penentuan kebijakan baru tersebut sejak awal.

“Kami mohon maaf atas informasi yang kurang lengkap, kami berpikir penyampaian saat gladi sudah cukup,” ujar Sri Rejeki.

Sri Rejeki menambahkan akan dilakukan evaluasi terhadap kebijakan ini. Pihak birokrat juga berencana akan melibatkan BEM sebagai perwakilan mahasiswa untuk membuat kebijakan wisuda periode selanjutnya.

“Mungkin untuk kedepannya mohon lebih dipersiapkan perencanaannya agar lebih matang. Mulai dari sosialisasi mengenai teknis wisudanya, undangan masuk auditorium untuk orang tua, dan bagaimana caranya agar setiap wisudawan bisa menerima undangannya supaya tidak menimbulkan kecemburuan. Tentunya dari evaluasi wisuda kemarin saya rasa pasti bisa lah membuat wisuda periode selanjutnya lebih nyaman, lebih adil, dan lebih baik lagi.” Ungkap Neni menanggapi wisuda periode I Unnes saat ditanya melalui whatsapp Rabu sore (27/03).

Reporter : Fajar, Ismi, Fela, Cahyo.

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *