Universitas Negeri Semarang (Unnes) mengutamakan pelaksanaan kegiatan perkuliahan secara luring pada Semester Gasal 2022/2023 dengan tetap mengikuti protokol kesehatan. Hal tersebut disampaikan melalui Surat Edaran Nomor B/5991/UN37/PP/2022 Tentang Kegiatan Akademik Semester Gasal Tahun 2022/2023 di Unnes.
Berbeda dengan kebijakan di semester lalu, semester ini perkuliahan daring hanya dapat dilaksanakan maksimal delapan pertemuan dan selebihnya perkuliahan harus dilaksanakan secara luring. Kebijakan tersebut hanya berlaku untuk Mata Kuliah Dasar (MKD) semester satu, tiga, dan lima, sedangkan untuk Mata Kuliah Umum (MKU) akan sepenuhnya dilaksanakan secara daring.
Dalam surat edaran tersebut juga disampaikan bahwa kegiatan akademik praktik/praktikum, Unnes Lantip, Giat, Prigel dan kegiatan Tugas Akhir/Skripsi/Tesis/Disertasi dilaksanakan secara luring.
“Karena Unnes ini merupakan perguruan tinggi yang berbasis luring, bukan perguruan tinggi yang melakukan pembelajaran tanpa tatap muka. Jadi, ketika pandemi sudah mulai reda kita dapat kembali melakukan perkuliahan normal seperti semula,” ungkap Zaenuri, Wakil Rektor Bidang Akademik, saat diwawancarai melalui Zoom Meetings pada Jumat (22/07).
Ia menegaskan bahwa surat edaran ini bersifat umum, sebagai pedoman bagi kebijakan setiap fakultas dan juga prodi. Jadi, pelaksanaan perkuliahan semester ini harus sesuai dengan surat edaran tersebut. “Jika ada prodi ataupun fakultas yang tidak sesuai, dapat dilaporkan untuk ditindaklanjuti,” tegasnya.
Selain itu, Zaenuri juga menjelaskan alasan terkait masih diberlakukannya perkuliahan secara hybrid. Hal tersebut dikarenakan pandemi Covid-19 yang belum seratus persen pulih di seluruh wilayah. Jadi, masih ada sedikit kelonggaran untuk mengadakan perkuliahan secara daring. Namun, pihak Unnes sendiri akan sangat mendukung jika perkuliahan semester ini dilakukan secara luring.
Kebijakan tersebut mendapati beberapa tanggapan dari mahasiswa. Epriwina Gini Nurrahma, mahasiswi Pendidikan Sejarah 2021, mengungkapkan bahwa sistem perkuliahan hybrid memiliki beberapa kendala. Dosen lebih terfokus pada mahasiswa yang mengikuti kegiatan perkuliahan secara luring dan kurang memperhatikan yang daring. Hal tersebut mengakibatkan perbedaan nilai akademik antara mahasiswa yang mengikuti kegiatan perkuliahan secara daring dengan yang luring.
Fuad Hasyim, mahasiswa Sastra Inggris 2019, memberikan tanggapan yang berbeda dengan hal yang disampaikan Epri. Ia justru merespons positif dan merasa diuntungkan atas adanya kebijakan hybrid ini.
“Karena perkuliahan di semester kemarin saya masih full daring. Saya rasa perkuliahan hybrid ini akan menguntungkan, terutama bagi para mahasiswa yang perlu bimbingan secara langsung dengan dosen,” ujarnya ketika diwawancarai melalui WhatAapp pada Kamis (21/07).
Sebagai bentuk persiapan dalam menghadapi perkuliahan semester gasal 2022//2023, Unnes mengoptimalkan beberapa fasilitas yang ada. Sebanyak 270 unit fasilitas penunjang perkuliahan, seperti ruang kelas dan laboratorium yang dapat digunakan untuk kegiatan perkuliahan luring maupun hybrid. Unnes juga menyiapkan fasilitas tes kesehatan vaksinasi Covid-19 di Pusat Layanan Kesehatan Unnes (Puslakes) bagi mahasiswa yang belum melakukan vaksin dosis satu dan dua secara gratis.
Reporter: Laily Mukaromah dan Muhammad Afif Maghfur
Editor: Nafadila Avril Ervian Then