Hanya ada dua pilihan bagi warga Dukuh Timbulsloko, Desa Timbulsloko, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak: meninggikan lantai rumah agar terhindar dari genangan rob atau mencari tempat tinggal baru di tempat lain. Banjir Rob telah menjadi permasalahan menahun bagi penduduk yang tinggal di wilayah Pesisir Pantai Utara (Pantura) itu. Agar tetap bisa bertahan, warga yang masih tinggal di Dukuh Timbulsloko pun mau tak mau harus beradaptasi dengan lingkungan yang ada, salah satunya dengan membangun jembatan kayu yang menghubungkan satu rumah dengan rumah warga yang lainnya.
Sebagai upaya untuk merespons persoalan banjir rob di Kawasan Pantura itu, beberapa organisasi masyarakat sipil dan organisasi mahasiswa di Semarang menggelar kegiatan bertajuk “Diuber Segoro: Merespons Pesisir Pantura yang Semakin Tenggelam” pada Minggu (4/6). Kegiatan yang digelar pada momen Hari Lingkungan Hidup di Dukuh Timbulsloko itu diikuti oleh puluhan peserta. Mereka melakukan kegiatan, seperti membuat dokumentasi dalam bentuk video atau foto, menulis, hingga melukis di lokasi kegiatan. Tujuannya adalah untuk menarasikan persoalan banjir rob di wilayah Pantura agar diketahui publik dan mendapat respons dari para pemangku kebijakan.
Reporter: Arindra Rifky Saputra
Editor: Adinan Rizfauzi