Cerpen
Cerpen Sastra

Untuk Kamu

Oleh Nananolly*             Untuk kamu, apapun akan kuberikan…             Untuk kamu, apapun akan kuupayakan…             Untuk kamu, apapun pasti akan kulakukan…             Untuk kamu, apapun, sungguh apapun, akan kukabulkan semua permintaan…             Agar kamu “BAHAGIA”. Dering alarm terus berdengung. Menggemakan suara-suara nyaring hingga menjangkau ke setiap sudut ruangan. Lima menit

Read More
Cerpen Sastra

PHK

Oleh Amilia Buana Dewi Islamy Sudah sepekan sejak Maryati diberhentikan oleh perusahaannya. Sore ini ia duduk-duduk di depan kontrakannya. Kasman dan Emi, rekan kerja Yati mampir sore itu. Mereka mendengar kabar kalau Yati sedang tidak enak badan dan tidak ada yang membantunya merawat bayi kecil yang Yati lahirkan lima bulan lalu. “Ah kita belum menang,”

Read More
Cerpen

Kokoro

Oleh: Rona Ayu Meivia 心 Atap putih. Pemandangan yang sama. Aroma yang sama. Secercah cahaya memaksaku membuka mata. Ah… rupanya aku kesiangan. Tak lama kemudian, jantungku bergemuruh. Sebuah tangan menggenggam tangan kiriku. Aku menoleh. Ayah! Syukurlah, pagi ini aku senang sekali dapat melihat Ayah. Tapi seketika aku sedih melihat guratan-guratan di dahinya yang semakin banyak.

Read More
Cerpen

Bakti untuk Bapak

Oleh Annisa Febiyani Seorang gadis dengan kerudung berwarna serupa arang sedang duduk di lantai depan kelas. Mahasiswa lainnya berlalu-lalang tanpa memerdulikan gadis yang terlihat kacau itu. Sebagian mahasiswa lainnya ikut duduk di samping gadis itu, namun tetap saja gadis itu diam seribu bahasa. Tidak biasanya Siti—nama gadis itu—yang dikenal sebagai tukang lawak terlihat kacau dan

Read More
Cerpen Sastra

Nak, Kita adalah Rumah

Oleh Ahmad Abu Rifa’i KETIKA orang-orang berseragam dengan pentung dan pistol sudah berjaga, hanya butuh beberapa jam untuk merubuhkan suatu kampung yang dibangun bertahun-tahun lamanya. Inilah yang terjadi salah satunya pada kampung kami, di sisi barat kota yang sedang giat membangun ini. Bahkan ketika seisi kampung melawan, entah dengan teriakan, tangis, atau batu sekalipun, benar-benar

Read More
Cerpen

Kimberly

Oleh: Eka Pranawaningsih* Pukul sebelas malam. Kulirik jam dinding di atas tv dan mengeluh karena badanku pegal. Aku sudah menidurkan diri di sofa lusuh ini sejak pukul empat sore, tapi tak kunjung beranjak walau perutku keroncongan. Namun, seketika aku bangkit dan meraih sweaterku teringat perkataan ibuku untuk tidak meninggalkan makan malam. Kubuka kulkas meski mata

Read More