Wacana
Cerpen Sastra

PHK

Oleh Amilia Buana Dewi Islamy Sudah sepekan sejak Maryati diberhentikan oleh perusahaannya. Sore ini ia duduk-duduk di depan kontrakannya. Kasman dan Emi, rekan kerja Yati mampir sore itu. Mereka mendengar kabar kalau Yati sedang tidak enak badan dan tidak ada yang membantunya merawat bayi kecil yang Yati lahirkan lima bulan lalu. “Ah kita belum menang,”

Read More
Cerpen Sastra

Nak, Kita adalah Rumah

Oleh Ahmad Abu Rifa’i KETIKA orang-orang berseragam dengan pentung dan pistol sudah berjaga, hanya butuh beberapa jam untuk merubuhkan suatu kampung yang dibangun bertahun-tahun lamanya. Inilah yang terjadi salah satunya pada kampung kami, di sisi barat kota yang sedang giat membangun ini. Bahkan ketika seisi kampung melawan, entah dengan teriakan, tangis, atau batu sekalipun, benar-benar

Read More
Gazebo Opini Ulasan

Semuanya Air, Tiada Tempat Untuk Berpijak

Oleh Alisa Qottrun N.M “Hoam…,” aku menguap lebar-lebar di atas kasur. Lalu mencoba bangkit dan memposisikan diri untuk duduk. Sorot mataku mengedar, melihat sekeliling kamarku yang dipenuhi genangan air. Beruntung kasurku tidak langsung bersentuhan dengan lantai, terdapat dipan sebagai penyangga kasur. Aku mulai turun dari dipan mengenakan sepatu booth menuju kamar mandi. Ketika berjalan yang

Read More
Gazebo Opini Ulasan

Diblokir Sayang, Nggak Diblokir Merugikan

Oleh: Hasnah Indriyani Deg! Jantungku rasa-rasanya ingin berhenti. Pagi itu aku baru saja terbangun dari tidur nyenyakku di awal liburan semester, setelah mengucapkan doa bangun tidur, aku langsung mengecek gawaiku. Kupikir gebetanku mengirimiku pesan melalui WhatsApp, ternyata tidak. Eh lupa, aku tidak punya gebetan. Karena gabut, maka aku pun menggeser layar gawaiku ke kiri menuju

Read More
Cerpen Sastra

Selendang Merah Itu Bercerita

Oleh: Syifa Amalia Cahaya lampu sorot yang berpendar itu seketika meredup tepat ketika alunan musik mulai dimainkan. Hanya menyisakan dua nyala lampu utama yang menghadap ke panggung. Semua berubah gelap, seluruh cahaya kini terpusat pada wanita-wanita yang telah berdandan ayu lengkap dengan selendang di sisi kanan-kirinya. Detik berikutnya, tabuhan gending mulai dimainkan dan wanita-wanita itu

Read More
Cerpen Sastra

Sepercik Darah Perjuangan

Oleh: Wiyar Ageng Mahanani Senja telah pergi dan malam semakin larut. Sayup-sayup terdengar suara denging binatang malam kecil yang menyertai kepergian Kus, temanku yang baru saja ditembak mati. Nyawanya melayang sia-sia di tangan Meneer yang haus darah, sudah bukan hal baru lagi jika salah satu dari kami harus mengorbankan nyawanya untuk dijadikan sasaran latihan menembak

Read More