![Ilustrasi Nestapa Mahasiswa, Pertanda Lumpuhnya Nurani Birokrasi [BP2M/Widia]](https://linikampus.com/wp-content/uploads/2024/07/Untitled43_20240705163926-1296x700.png)
Oleh: Anastasia Retno, Lidwina Nathania* Mahasiswa selalu dituntut untuk secara optimal belajar dalam menempuh pendidikan formal tertinggi yang bernama perkuliahan. Dalam suatu peribahasa, logika tanpa logistik sama dengan anarkis. Mahasiswa yang anarkis salah satunya disebabkan karena kebengisan birokrasi kampus yang otoriter. Dalam hal ini, para petinggi kampus hanya mementingkan peraturan yang menjalankan roda perekonomian kampus.
![Salah satu orator dari Serikat Mahasiswa Indonesia menyampaikan keluhannya soal biaya pendidikan yang semakin mahal. [BP2M/Lidwina]](https://linikampus.com/wp-content/uploads/2024/06/WhatsApp-Image-2024-06-14-at-15.16.38_890908d8-1-1020x700.jpg)
Mahasiswa se-Indonesia bersatu dalam aksi yang diselenggarakan oleh Aliansi Pendidikan Gratis (Apatis) bertajuk “Gugat Permendikbudristek Nomor 2 Tahun 2024” pada Kamis (13/6). Barisan mahasiswa dari berbagai universitas terlihat gagah berdiri di depan Gedung Mahkamah Agung (MA), Jakarta Pusat. Aksi ini merupakan respon dari surat edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim, pada 27 Mei
![Presma BEM-KM Sajiwo menyampaikan materi pada acara DIKSI yang dipandu oleh Ranu Tyas Purbaya, Sabtu (11/5) [Magang BP2M/Nilam]](https://linikampus.com/wp-content/uploads/2024/05/DSCF4029-1296x700.webp)
Sabtu (11/5), Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Linguabase Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Unnes menggelar Dialog Interaktif, Kritis, dan Solutif (DIKSI) bertajuk “Katanya Kampus Elit, Kok UKT Sulit? Rugi Dong!” di Ruang Gatotkaca belakang Kampung Budaya FBS. DIKSI bertujuan untuk mewadahi aspirasi mahasiswa terkait pendidikan dan biaya, terutama isu kenaikan Iuran Pengembangan Institusi (IPI) Unnes. Acara
Bertepatan dengan Dies Natalis Universitas Negeri Semarang (Unnes) Ke-57, mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Unnes Menggugat melakukan aksi bertajuk “Unnes Cerdas, Mahasiswa Babak Bundas” (8/6). Aksi yang digelar di Gedung Rektorat Unnes tersebut dilakukan sebagai upaya untuk menyikapi isu yang selama ini dianggap merugikan mahasiswa. Koordinator Lapangan Ramdan Fitrisal Razak mengungkapkan beberapa isu yang
![Audiensi mahasiswa bersama pimpinan Unnes dihadiri oleh WR II Keuangan (kiri atas) dan WR III Kemahasiswaan (kanan atas) melalui Zoom Meeting, Jumat (6/8). [Dok BP2M]](https://linikampus.com/wp-content/uploads/2021/08/audiensi.jpeg)
Jumat (6/8), BEM KM Unnes mengadakan audiensi lanjutan dengan pimpinan kampus terkait penetapan ulang UKT (uang kuliah tunggal) dan SPI (sumbangan pengembangan institusi). Namun, dalam audiensi tersebut, permintaan mahasiswa belum sepenuhnya dikabulkan. Selain itu, Wakil Rektor II Bidang Keuangan, Martono juga meninggalkan ruang Zoom Meeting sebelum audiensi berakhir. Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan, Abdurrahman mengatakan,
Tingginya angka keberatan uang kuliah tunggal (UKT) calon mahasiswa baru Universitas Negeri Semarang membuat BEM KM Unnes mengajukan perubahan atas Peraturan Rektor No. 34 Tahun 2017 tentang Penetapan Ulang UKT kepada pimpinan Unnes. Namun hingga diadakannya pertemuan per tanggal 13 Juli 2021 usulan itu tak kunjung diterima. Hasil survei BEM KM Unnes tentang keberatan UKT