Sosialisasi Ketahanan Keluarga dalam Menanggapi Pertumbuhan Lansia di Indonesia
Berita

Sosialisasi Ketahanan Keluarga dalam Menanggapi Pertumbuhan Lansia di Indonesia

Sosialisasi Pembentukan dan Pengelolaan BKL (Bina Keluarga Lansia) Melalui Mahasiswa KKN Perguruan Tinggi diselenggarakan pada Minggu (10/02). [Doc.BP2M/Meditta]

Sasialisasi yang mengusung tema “Ketahanan Keluarga” diselenggarakan di kantor Kelurahan Pudakpayung, Banyumanik. Merupakan bentuk  kerja sama skala regional yang bertujuan untuk memberikan edukasi sosial bagi keluarga yang memiliki lansia, serta membangun ketahanan keluarga pada era pembangunan. Kegiatan yang berlangsung Minggu pagi tersebut merupakan salah satu program kerja mahasiswa KKN Kelurahan Pudakpayung yang berfokus pada pendidikan sosial dan kesehatan masyarakat.

Sosialisasi melibatkan beberapa pihak, diantaranya; KKN Alternatif I 2019 kelurahan Pudakpayung, BkkbN Provinsi Jawa Tengah, Pusat Pengembangan KKN Unnes, Warga Pudakpayung, serta Karang Taruna Pudakpayung.

Baca Juga : Samarnya Wajah Kampus di Perayaan Kemerdekaan

“Sosialisasi ini berakar dari fenomena serius yakni tingginya pertumbuhan penduduk lansia sehingga kami mengajukan proposal yang di tujukan kepada pihak BkkbN Provinsi Jawa Tengah. Adapun dalam proses pengajuannnya kami membutuhkan waktu selama tiga minggu hingga proposal ini disetujui dan dapat diselenggarakan” ujar Ivan Nur Aziz selaku panitia dari tim KKN Alternatif I 2019 Universitas Negeri Semarang.

Menanggapi bertambahnya pertumbuhan lansia di Indonesia, BkkbN membentuk suatu program yakni Bina Keluarga Lansia yang bertujuan meningkatkan kualitas keluarga  lewat pengetahuan dan keterampilan yang dapat diperoleh melalui Sosialisai Pembentukan dan Pengelolaan BKL Melalui Mahsiswa KKN Perguruan Tinggi.

 “Program BKL merupakan bentuk upaya pemberdayaan lansia agar lebih produktif sehingga lansia tidak lagi menjadi beban keluarga. Selain itu, program ini merupakan pendampingan dan perawatan jangka panjang untuk lansia yang dianggap sebagai beban keluarga”, ujar Umi Hidayati selaku  Kasi KSPK BkkbN Provinsi Jawa Tengah.

Baca Juga : Samarnya Wajah Kampus di Perayaan Kemerdekaan

Umi  juga mensosialisasikan 8 fungsi keluarga  yaitu; (1) fungsi agama; (2) fungsi sosial budaya; (3) fungsi cinta kasih; (4) fungsi perlindungan; (5) fungsi reproduksi; (6) fungsi sosialisasi dan pendidikan; (7) fungsi ekonomi; dan (8) fungsi lingkungan. Umi menyatakan bahwa dalam rangka meningkatkan keluarga yang sejahtera BKKBN meluncurkan dua aplikasi; Lansia Tangguh dan Menjadi Orang Tua Hebat. Aplikasi berbasis edukasi ini bertujuan memberikan pemahaman kepada masyarakat yang dapat diunduh melalui Play Store.

Reporter : Meditta & Niamah

Editor     : Nila & Abu

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *