Linikampus.com- “Sebagai agent of change, perubahan negara ini ada di tangan kalian. Harapannya informasi seputar Pemilu tidak hanya untuk diri kalian sendiri, tetapi kalian mampu menyampaikan ke komunitas masing-masing,” ujar Putnawati. Komisioner KPU Provinisi Jawa Tengah dalam KPU Goes to Campus, Sabtu (16/3).
Dalam acara bertajuk “Membangun Kepedulian Mahasiswa Dalam Pemilu 2019” tersebut, Putnawati mengatakan mahasiswa harus tahu siapa calon yang baik karena semua terlibat dalam proses pemilu. Menurut dia, mahasiswa juga wajib mensosialisasikan kepada masyarakat luas, baik itu tentang presiden dan wakil presiden, DPD, DPR RI, DPPD Provinsi, serta DPRD Kabupaten dan Kota.
Perkara Golput
Terkait golput yang masih dilakukan pemilih pemula, Martien memaparkan hak pilih merupakan sebuah hak dan kewajiban.
“Secara undang-undang memang tidak ada yang menyebutkan jika memilih merupakan hak, tetapi secara moral kita itu wajib mempunyai pemimpin. Agar hak kesejahteraan kita dapat terpenuhi, kita harus menunaikan kewajiban yaitu dengan memilih sehingga tidak alasan untuk tidak memilih,“ ungkapnya.
Selanjutnya, Martien memberikan kiat-kiat kepada generasi milenal untuk membagikan pengaruh-pengaruh positif berkaitan dengan pemilu utamanya keluarga, sebagai orang terdekat.
Baca Juga : Senam Konservasi Sisipkan Budaya Jawa
“Misal orang tua kita tiba-tiba mendapat serangan fajar atau istilahnya money politic, kita sebagai pemilih cerdas bisa menolak dengan tegas. Terkait dengan memilih pemimpin, besok-besok nggak usah milih yang bagus. Kalo nda ada yang bagus, pastikan yang terburuk tidak terpilih,” tandas Martin.
Sebagai pemilih cerdas, menurut Ahmad Defri sebagai moderator acara, kita paham bahwasannya memilih itu sangat penting. Memang secara konstitusi memilih itu hak, tetapi secara moralitas memilih itu wajib karena kita harus memiliki pemimpin agar hak-hak kita terpenuhi.
“Memilih itu sangat penting. Jadi jangan menjadi orang yang NPWP, nomer pira wani pira,” pungkas Defri menutup acara.
Reporter : Niamah
Editor : Afsana Noor Maulida Z. & Ahmad Abu Rifai