PPAK Daring, Mahasiswa Baru: Masalah Teknis Perlu Dievaluasi
Berita Kabar unnes

PPAK Daring, Mahasiswa Baru: Masalah Teknis Perlu Dievaluasi

Program Pengenalan Akademik Kemahasiswaan Universitas Negeri Semarang (PPAK Unnes) tahun 2020 hari kedua dilaksanakan secara daring(6/9). Acara yang dilaksanakan melalui Zoom dan disiarkan secara langsung melalui akun YouTube Unnes berlangsung sejak pukul 08.00 WIB hingga pukul 13.00 WIB.

Acara dimulai dengan pendataan kehadiran mahasiswa baru (maba). Terkait sistem presensi, panitia menyebarkan barcode untuk dipindai oleh peserta.

Salah satu anggota divisi acara panitia PPAK 2020, Melly Vila Melani menuturkan bahwa acara hari ini berjalan dengan lancar dan semua acara yang tertera dalam rundown terlaksana dengan baik.

Alhamdulillah, semuanya terlaksana dengan baik dan acara formal sesuai waktu. Walaupun memang ada acara yg diganti waktunya seperti kedatangan pembicara yang telat atau gagal masuk Zoom, kita alihkan ke acara berikutnya demi keefektifan waktu acara,” ujar Melly saat kami hubungi via pesan WhatsApp (9/6).

Melly juga berkata bahwa tahun ini tidak diadakan papermob. Sebagai gantinya, panitia memberi beberapa penugasan kreatif mahasiswa. “Kami menggantinya dengan Unnes Walk Challenge, Unnes Jingle Challenge, penanaman pohon, Twibbon dan semua itu berkaitan dengan media sosial,” tutur Melly.

Menanggapi PPAK hari kedua ini, salah satu mahasiswa baru program studi Geografi, Aji Bayu Lesmana mengaku mengalami kendala pada proses presensinya karena memerlukan foto dan tanda tangan sebagai bukti mengikuti PPAK 2020.

“Masalahnya di ponsel saya, Kak, soalnya ponsel saya penuh memorinya. Tapi setelah itu saya minta tolong teman buat absenkan saya,” ungkap Aji saat kami hubungi via pesan WhatsApp (9/6). Selain itu, Aji mengaku kurang bisa memahami materi yang disampaikan oleh pembicara karena penjelasan dilakukan secara daring.

Alif Farkhatunnisa, mahasiswa baru program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia juga turut memberi tanggapan terkait acara hari ini. Menurut keterangannya, ia tidak mengalami kendala yang berarti, namun ia mengeluhkan soal acara yang terlalu lama hingga melebihi waktu dalam rundown. Kegiatan hari ini yang dijadwalkan selesai pukul 12.00 WIB baru berakhir pukul 13.00 WIB. Ia juga berpesan kepada para panitia untuk memberikan informasi yang detail dan rinci. Sehingga, para mahasiswa baru tidak kebingungan dengan informasi yang simpang siur.

Alif juga membagikan kesannya terhadap PPAK tahun ini.

“Meski PPAK tahun ini berbeda dengan PPAK tahun sebelumnya, meskipun kami para mahasiswa baru tahun 2020 tidak bisa merasakan euforia PPAK seperti tahun sebelumnya, kami tetap bahagia dan bangga bisa menjadi bagian PPAK Unnes 2020. Kami berterima kasih kepada semua panitia yang sudah menyiapkan acara ini sehingga semuanya bisa berjalan dengan lancar,” ungkap Alif saat kami hubungi via pesan WhatsApp (9/6).

PPAK 2020 hari kedua diawali dengan persembahan tari tradisonal sebagai bentuk penyambutan mahasiswa baru lalu dilanjutkan sambutan oleh ketua PPAK Unnes 2020, Afwan Maulana.

Acara ini menghadirkan beberapa pembicara seperti Fatkhur Rokhman selaku rektor Unnes, Hendrar Prihadi selaku walikota Semarang, Bambang Soesatyo selaku ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI), Sukirman selaku Wakil Ketua Dewan Permusyawaratan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Tengah, Dany Amrul Ichdan  selaku Tenaga Ahli Utama Kedeputian II Kantor Staf Kepresidenan RI, Aris Junaidi selaku Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Kemendikbud RI, dan Indra Sugiarto selaku pendiri @masukkampus. Acara PPAK Unnes 2020 hari kedua ditutup dengan menyanyikan lagu Buruh Tani, Totalitas Perjuangan, dan Darah Juang bersama-sama.

 

Reporter: Annisa Febiyani

Editor: Wahidatul Hanifah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *