Cerpen Sastra

Tak Sedarah

*Oleh: Novyana Aksara terpaksa mengambil cuti dari kantor untuk mengurus semua hal terkait kasus kematian sang ayah. Hari ini pihak kepolisian resmi menutup kasus kecelakaan yang dialami ayah Aksara. “Kalo bukan aku, siapa yang akan mengurus kasus ini?” Aksara hanya bisa membatin dalam hati sembari sesekali mengangguk mendengar penjelasan polisi. Dokumen itu selesai dengan pungkasan tanda

Read More
Cerpen Sastra Sastra

Beda Kepala

⁶Oleh Leni Septiani* Seorang perempuan berambut sebahu turun dari motor. Riasan di wajahnya tampak kian memudar. Paras ayunya menampakkan guratan-guratan keletihan. Seberkas senyum tipis terpancar dari bibir merah mudanya. “Terima kasih,” ucapnya singkat kepada laki-laki yang telah mengantarnya hingga rumah. *** Ah, dasar. Perempuan kok pulangnya malam-malam. Apa dia tidak tahu waktu? Ya Tuhan, tolonglah.

Read More
Cerpen Sastra

Persembunyian di Balik Perjalanan

Oleh Ade Novianto* Sepatu heels digesek-gesek ke aspal di pelataran rumah. Ukuran betis yang kecil serasi dengan panjang kakinya yang lentik, lantas jari-jari gemulainya mulai masuk ke lubang ukuran 40 itu dengan licin. Senja yang merayap turun di timur ditandai guratan langit-langit kesumba bersahut-sahutan dengan suara perkutut yang sedang birahi di bawah kanopi ukuran 8×4

Read More
Cerpen Sastra Seni

Negara Komplotan

Oleh Ade Novianto yang tidak ada menjadi ada karena ulah mereka-mereka sebab itulah Mang Otot gagal paham Setelah selesai meladeni orang-orang kantor yang makan siang di warungnya, Mang Otot terasa lelah sembari melihat-lihat persediaan apa saja yang harus dibeli untuk persiapan besok dagang, untuk itu ia harus mencatat segala kebutuhan warung mungilnya. Cabe, kol, tepung,

Read More
Cerpen Sastra

Sajen Kembang Kantil

Oleh: Laili Ayu Ramadhani Lakonana klawan sabaring kalbu Lamun obah niniwasi Kasusupan setan gundul Lantunan tembang itu sayup-sayup terdengar. Merambat melalui dinding kayu, lantas keluar lewat kisi-kisi jendela. Berbaur dengan riuh kerik jangkrik di luar. Nyanyian yang menenangkan hati. Suara itu dengan lembut menyibak keheningan malam. Tapi percuma saja. Tak ada yang mendengarnya. Tak ada yang

Read More
Cerpen Sastra

Aldebaran

Oleh Adhim Fauzil* Dahi Suyarti mengerut heran, tatapan matanya masih tajam, amarah Suyarti belum padam. “Cuma karena bintang bernama Aldebaran itu sampean jadi ateis?” Bagyo menggeleng. “Bukan cuma, tapi salah satu alasan saya ya itu,” jawabnya. “Saya penat dengan segala perselisihan agama-agama di dunia ini, Ti. Lalu setelah saya pikir matang-matang, saya memilih jalan ini.

Read More