Survei Sikap Mahasiswa Universitas Negeri Semarang Terhadap Aksi Demonstrasi
Uncategorized

Unnes Belum Sempurna (?)

“Orang yang
sukses itu yang pandai menyimpan kesedihan di dalam hatinya, dan hanya berkeluh
kesah pada Tuhan. Bukan pada media sosial. Begitu pesan Rektor beberapa waktu
lalu,” –Ahmad Farhan.


BP2M – Kamis sore (12/03), Pelataran Auditorium Unnes ramai
oleh sivitas akademika yang ingin ngopi. Ngopi bukan hanya secara harfiah kopi
yang diminum, namun yang lebih penting makna ngopi sebagai ‘Ngolah Pikir
Ngopeni Ati
’. Acara yang diselenggarakan oleh BEM KM Unnes tersebut dihadiri
oleh Rektor beserta pejabat dari seluruh fakultas; para aktivis LK, UKM, dan
BSO; hingga mahasiswa umum.

PresMa Unnes saat menyampaikan sambutan (12/3) [Doc. BP2M]
Presiden Mahasiswa, Muhammad Mugnil Labib dalam
sambutannya mengungkapkan kebahagiaannya, acara bertajuk “Ngopi Sore:
Menyongsong Unnes di Tahun Inovasi” dihadiri oleh banyak pihak, “Saya senang,
tidak menyangka antusiasme dari mahasiswa sangat tinggi. Padahal kami baru
pertama kali membuat acara semacam ini. Apalagi sempat ada penggantian hari
secara mendadak.”
Setelah Presma memberi sambutan, Rektor Unnes, Fathur
Rokhman memberi sambutan. Fathur mengawali
dengan bercerita, lalu menyampaikan tentang mahasiswa berprestasi, “Akademik
dan leadership itu sangat penting. Kuliah S1 tidak usah lama-lama,” ungkap
Fathur.

Rektor Unnes turut hadir dalam Ngopi Sore (12/03) [Doc. BP2M]

Acara dilanjutkan dengan diskusi antara mahasiswa
dengan pejabat Unnes, terutama Rektor. Moderator, Ahmad Farhan yang merupakan
mahasiswa Program Pascasarjana, memulai perannya dengan mengingat kembali pesan
Rektor beberapa waktu lalu bahwa orang yang sukses itu yang pandai menyimpan
kesedihan di dalam hatinya, dan hanya berkeluh kesah pada Tuhan. Bukan pada
media sosial.

Diskusi pun berlangsung cukup interaktif. Dari
sekian banyak mahasiswa yang mengacungkan tangan, hanya beberapa yang terpilih
untuk menyampaikan aspirasi atau kritikannya. Namun, dari sekian banyak
mahasiswa yang memperoleh kesempatan berbicara, semua berisi pertanyaan
atau keluhan tentang beberapa hal di Unnes. (baca: Mahasiswa Resah, Ini Jawaban Rektor)

Apa
banyaknya keluhan yang disampaikan mencerminkan Unnes yang masih banyak
kekurangan di sana-sini? Namun kita tidak perlu saling menyalahkan. Bukankah kata
Goenawan Mohamad, perbaikan itu tidak akan
pernah sempurna dan ikhtiar itu tidak pernah selesai? (KDP, SL)







    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *