Survei Sikap Mahasiswa Universitas Negeri Semarang Terhadap Aksi Demonstrasi
Uncategorized

Perkuat Idealisme Jurnalis, Legist Selenggarakan PJD

PJD oleh LPM Legist (14/11) [Doc. Legist]

Kemanakah independensi media?  Pertanyaan itulah yang kini mulai banyak dipertanyakan.  Era apatis seharusnya menjadi era kritis bagi setiap orang. Sayangnya, para pengontrol kebijakan kini mulai  larut dalam keadaan yang seharusnya mereka kritisi.

“Jurnalis Kritis di Era Apatis” diangkat sebagai tema Pendidikan Jurnalistik Dasar (PJD) yang diselenggarakan oleh Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Legist Fakultas Hukum (FH) Unnes.
“Wartawan saat ini banyak mengalami tekanan, baik dari sisi narasumber maupun dari pemilik media. Tak jarang dari mereka dipaksa untuk patuh terhadap kehendak pemiliknya,” terang Noni Arnee sebagai pemateri, Sabtu (14/11).

Noni menjelaskan, tulisan dari wartawan yang seharusnya bebas, kini mulai berpihak pada para pemangku kepentingan. Menurutnya, tak jarang wartawan yang kemudian memasukan opininya ke dalam berita mereka.“Padahal hal itu tidak diperbolehkan, karena berita publik harus berdasar pada fakta saat kita observasi dan wawancara hingga nantinya pengolahan data,” jelas  Noni.

Pihak penyelenggara berharap dengan adanya kegiatan ini, dapat menumbuhkan kesadaran bagi peserta yang nantinya ingin terjun menjadi seorang jurnalis. “Kami ingin agar semakin banyak jurnalis yang kritis menghadapi dalam kondisi apapun,” ungkap Farah, ketua panitia acara.

Marita Rizkiyana, salah satu peserta pun mengatakan bahwa kegiatan ini membuatnya lebih mengerti dunia jurnalistik dan menjadikan ia belajar bagaimana menjadi wartawan yang sesuai dengan kode etik jurnalistik. ”Jujur saya tertarik pada dunia jurnalistik dan tulis menulis, makanya saya mengikuti kegiatan ini,” tambahnya.

Idealisme wartawan menurut Noni kini tertahan pada posisi dimana mereka berdiri. Bahkan saat ini marak kasus pembekuan hingga pembredelan terhadap pers terutama pers kampus. Namun demikian ia tetap berharap pers tetap idealis terhadap berita mereka dan yang terpenting idealisme dengan dasar. “Jadi, suarakan suara kalian dengan dasar yang kuat dan tepat”, tutupnya. (Al,Santi)

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *