Survei Sikap Mahasiswa Universitas Negeri Semarang Terhadap Aksi Demonstrasi
Kabar Uncategorized

Sebanyak 504 Peserta Berkompetisi di Olimpiade Sejarah

Sebanyak 504 peserta bertanding dalam Olimpiade Sejarah Nasional  2015 (OSEAN) yang diadakan Himpunan Mahasiswa (Hima) Sejarah. Acara ini dilaksanakan di Gedung C7 Fakultas Ilmu Sosial (FIS) Unnes, Sabtu (14/11).

OSEAN memiliki dua cabang lomba yang diikuti peserta dari berbagai provinsi, yakni lomba olimpiade Sejarah nasional dan esai Sejarah nasional. Sejumlah 328 peserta mengikuti olimpiade dan 176 peserta mengikuti esai. Dari semua total peserta terdiri dari 16 provinsi yang terlibat, yaitu Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Yogyakarta, Jakarta, Banten, Bali, Nusa Tenggara Timur (NTT), Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Lampung, Bangka Belitung, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, dan Maluku. “Kita hanya menargetkan 300 peserta, namun semua di luar perkiraan, peserta tembus sampai angka 504,” kata Risaldi Danang Adi Saputro, ketua panitia.

Dalam lomba tersebut terdapat tiga tahap penyisihan. Dari total peserta olimpiade dipilih 30 peserta untuk memasuki semi final. Lalu diseleksi lagi menjadi 5 peserta. “Sistem lomba olimpiadenya, ada studi kasus dan peserta lomba memaparkan. Setelah pemaparan, tanya jawab juga akan ditampilkan gambar pahlawan dan peserta memaparkan gambar tersebut,” kata Syaiful Amin, dosen Sejarah.

Lomba ditutup dengan hasil Ardan Cahya .W wakil SMA N 1 Surakarta sebagai juara satu olimpiade. Diikuti wakil SMA N 2 Ponorogo bernama Sasongko Dwi .S sebagai juara dua dan ketiga dipegang Rizki Wahyu .P dari SMA N 4 Surakarta. Sedangkan juara harapan satu diraih Radyaning Prasasya perwakilan SMA N 1 Surakarta disusul Fransiskus Dicky .S dari SMA Negeri Tegal sebagai juara harapan dua.

Berbeda dengan olimpiade, lomba esai hanya ada juara satu sampai tiga. Sungsang Buwana .J.P dari SMA N 1 Banjarnegara mengantongi piala juara satu. Posisi kedua dijuarai oleh Andria Lckyyanti .W, MAN 2 Pati dan ketiga didudukiAdrian Djatikusumo dari SMA Kolose Loyola.

Peserta lomba yang gagal merasa kecewa atas hasil yang didapat. Seperti yang dirasakan Afifatus Sholikha siswa SMA Unggulan Pondok Modern Selamat Kendal. Karena telah latihan keras tetapi kenyataan tidak sesuai harapannya. “Saya sudah dua minggu persiapan, mbak. Tapi saat mengerjakan soal kurang optimal,” ungkapnya. Afifatus berharap ada acara lomba semacam ini kedepannya.

Mengusung tema “Menumbuhkan Generasi yang Berkarakter Menyongsong Indonesia Emas”, diharapkan generasi saat ini berkarakter melalui sejarah. “Harapannya generasi yang sekarang berkarakter melalui sejarah. Karena sejarah dapat membentuk karakter tersendiri. Ketika karakter terbentuk, maka Indonesia ke depannya bisa meraih keemasannya dengan generasi yang berkarakter dan pemikiran-pemikiran yang emas,” ujar Danang mengakhiri wawancara.[Santi, Al]

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *