Van Klinken memaparkan kelas menengah Kota Kupang. [Doc. Teguh] |
BP2M – Jurusan Sejarah Universitas Negeri Semarang menyelenggarakan
diskusi buku “Menelisik Kelas Menengah di Kota-Kota Menengah”. Acara tersebut
menghadirkan Gerry Van Klinken selaku penulis buku tersebut yang juga merupakan Senior Researcher at the KITLV and Professor of
Southeast Asian History at the University of Amsterdam. Diskusi yang diselenggarakan di Gedung C7 lantai 3 dihadiri oleh
sejumlah dosen Jurusan Sejarah dan mahasiswa sebagai peserta diskusi.
“IH Doko dan Michael Marcus adalah dua tokoh
pendidikan di Kupang. Mereka menempati tempat kelas menengah dalam struktur masyarakat
pada masanya,” tutur Van Klinken, Senin (22/02).
pendidikan di Kupang. Mereka menempati tempat kelas menengah dalam struktur masyarakat
pada masanya,” tutur Van Klinken, Senin (22/02).
Lanjutnya, ia menceritakan profil orang yang termasuk kelas menengah
di Kota Kupang diantaranya IH Doko dan Michael Marcus berdasarkan penelitian yang dilakukan.
Kelas menengah baru di Kupang bukan berasal dari kalangan anak
raja, melainkan anak petani.
di Kota Kupang diantaranya IH Doko dan Michael Marcus berdasarkan penelitian yang dilakukan.
Kelas menengah baru di Kupang bukan berasal dari kalangan anak
raja, melainkan anak petani.
Gali Fakta Baru dan Tulislah
Van Klinken mengatakan, banyak fakta sejarah yang tidak dituliskan dalam
sejarah nasional. Salah satunya adalah sejarah tentang peristiwa-peristiwa
penting di Kupang. Oleh sebab itu, perlu digali kembali supaya publik
mengetahui kejadian yang terjadi di masa lampau untuk memunculkan fakta sejarah.
sejarah nasional. Salah satunya adalah sejarah tentang peristiwa-peristiwa
penting di Kupang. Oleh sebab itu, perlu digali kembali supaya publik
mengetahui kejadian yang terjadi di masa lampau untuk memunculkan fakta sejarah.
“Cari aktor-aktor yang terlibat dalam sejarah tersebut.
Sejarawan harus berani menulis segala sesuatu yang tidak boleh ditulis. Menulis
yang tidak boleh ditulis akan merusak kebenaran. Namun sebaliknya, menulis kebenaran
akan membantu orang untuk mengambil hikmah dari bagian peristiwa sejarah. [Teguh]
Sejarawan harus berani menulis segala sesuatu yang tidak boleh ditulis. Menulis
yang tidak boleh ditulis akan merusak kebenaran. Namun sebaliknya, menulis kebenaran
akan membantu orang untuk mengambil hikmah dari bagian peristiwa sejarah. [Teguh]