Dee Lestari Membacakan Fragmen Terakhir Supernova Intelegensi sekaligus menandai usainya perjalanan Supernova |
Dee Lestari menjadi
salah satu fenomena baru dalam dunia kepenulisan. Melalui heksalogi Supernova,
Dee memberikan warna baru karya sastra Indonesia. Dee adalah sebuah tangkisan,
begitu ungkap Goenawan Mohammad. Ia menggarap novel-novelnya dengan sangat
apik. 15 Tahun perjalanan untuk menelurkan karya heksalogi Supernova, dan di
sore itu ia menggelar peluncuran sekaligus upacara mengakhiri Supernova.
salah satu fenomena baru dalam dunia kepenulisan. Melalui heksalogi Supernova,
Dee memberikan warna baru karya sastra Indonesia. Dee adalah sebuah tangkisan,
begitu ungkap Goenawan Mohammad. Ia menggarap novel-novelnya dengan sangat
apik. 15 Tahun perjalanan untuk menelurkan karya heksalogi Supernova, dan di
sore itu ia menggelar peluncuran sekaligus upacara mengakhiri Supernova.
Mengantri |
Bertajuk “Dari
Bintang Jatuh Hingga Embun Pagi”, musikalisasi dengan memadukan pembacaan
fragmen-fragmen dari setiap seri Supernova menghadirkan perjalanan panjang
Supernova dengan beragam cerita yang dibawakannya. Mulai dari cinta di seri
Ksatria Putri dan Bintang Jatuh, pencarian jati diri di seri Akar, tentang
rumah di seri Petir, menyatu dengan alam di seri Partikel, kekayaan budaya
Indonesia di seri Gelombang dan penyatuan seluruh rangkaian cerita yang
dibawakan di seri Intelegensi Embun Pagi (IEP).
Bintang Jatuh Hingga Embun Pagi”, musikalisasi dengan memadukan pembacaan
fragmen-fragmen dari setiap seri Supernova menghadirkan perjalanan panjang
Supernova dengan beragam cerita yang dibawakannya. Mulai dari cinta di seri
Ksatria Putri dan Bintang Jatuh, pencarian jati diri di seri Akar, tentang
rumah di seri Petir, menyatu dengan alam di seri Partikel, kekayaan budaya
Indonesia di seri Gelombang dan penyatuan seluruh rangkaian cerita yang
dibawakan di seri Intelegensi Embun Pagi (IEP).
Melihat perjalanan kover Supernova |
Penonton hanyut
dalam perjalanan Supernova. Beragam respon ditunjukkan oleh penonton yang
memenuhi aula Galeri Indonesia Kaya, Minggu (28/02/16) sore itu. Memadukan
monolog dengan lagu-lagu senada yang dibawakan oleh Dee Lestari, Imelda Rosalin, dan vokalis Mocca, Arina Ephipania
berhasil membawa penonton ikut larut dalam suasana para tokoh. Tawa, kaget, haru,
patah hati, dan tangisan mewarnai musikalisasi perjalanan 15 Tahun Supernova.
dalam perjalanan Supernova. Beragam respon ditunjukkan oleh penonton yang
memenuhi aula Galeri Indonesia Kaya, Minggu (28/02/16) sore itu. Memadukan
monolog dengan lagu-lagu senada yang dibawakan oleh Dee Lestari, Imelda Rosalin, dan vokalis Mocca, Arina Ephipania
berhasil membawa penonton ikut larut dalam suasana para tokoh. Tawa, kaget, haru,
patah hati, dan tangisan mewarnai musikalisasi perjalanan 15 Tahun Supernova.
Arina Ephipania menyanyikan lagu Home untuk Elektra (Petir) |
Pada akhirnya,
Supernova harus diakhiri. Perjalanan 15 tahun bukanlah waktu yang singkat. Mengakhiri
sesuatu yang telah dicintai adalah sebuah keputusan yang berat. Tapi tamat
bukanlah akhir. Tamat adalah jembatan untuk membuka jejak langkah yang baru. Sampai
jumpa di karya-karya saya yang berikutnya, begitu Dee berpesan.
Supernova harus diakhiri. Perjalanan 15 tahun bukanlah waktu yang singkat. Mengakhiri
sesuatu yang telah dicintai adalah sebuah keputusan yang berat. Tapi tamat
bukanlah akhir. Tamat adalah jembatan untuk membuka jejak langkah yang baru. Sampai
jumpa di karya-karya saya yang berikutnya, begitu Dee berpesan.
Draft Naskah Supernova |
Lukisan IEP 2 cm x 1,5 xm yang digarap oleh Ara, fans Dee Lestari |
Foto dan Teks : Mia
Nantikan laporan lebih lanjut tentang Dee Lestari di Majalah Kompas Mahasiswa ed. 90 dan Tabloid NuansA ed. 134