Penonton membacakan puisi dalam acara buka puisi Teater SS/ Eva/ BP2Mn |
Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Teater SS Universitas Negeri Semarang, sukses membagi tawa kepada penonton dengan parodi sulap-sulapannnya. Dalam parodi, mereka membutuhkan mantra ajaib berupa puisi-puisi supaya kotak ajaib dapat memunculkan benda. Acara tersebut diselenggrakan, Sabtu (25/6) pukul 16.00 WIB di Ruang Rapat Besar (RRB).
Dua tokoh muncul, seolah-olah menjadi tukang sulap yang saling bermusuhan. Tokoh pertama, benama Insider memiliki karakter baik, dan Outsider, berkarakter sebaliknya.
Mula-mula, Insider menunjukkan kemampuannya memunculkan barang di dalam kotak ajaib. Al hasil, dengan mantranya, ia berhasil memunculkan barang-barang yang diinginkannya. Tokoh Outsider tak ingin kemampuannya terkalahkan, dari musuhnya itu, akhirnya ia pun menunjukkan kemampuannyanya juga. Namun, sayang, kotak ajaibnya tidak bisa memunculkan barang-barang yang diinginkannya dengan mantra-mantra hebat sekalipun.
“Aku nyerah, aku mau minta tolong kepada penonton untuk membacakan mantra berupa puisi, supaya aku bisa mendapatkan barang yang aku minta,” ujar Outside. Kemudian ia menunjuk salah satu penonton untuk membacakan sebuah puisi.
Dua puisi berhasil dibacakan penonton dan salah satunya dibawakan oleh Tri Wahyuni, Mahasiswa Sosiologi-Antropologi angkatan 2014:
“….aku di sini terpaku, merenungi nasib nan pilu,
aku mengerti cinta memang tidak harus memiliki,
tapi, entah mengapa terasa sesak di dadaku ini,
saat kalian berpadu tepat di depan mataku,
aku tak butuh dirimu aku tak butuh cintamu,
yang aku ingin hanyalah pengertianmu
akan rasa dalam diriku yang luka, sebab ulah-mu.”
Akhir cerita, Outsider bisa mendapatkan benda yang ia inginkan, berkat bantuan penonton yang mau membacakan puisi dan Outsider berjanji tidak lagi menyombongkan kemampuannya karena akan membawanya pada kesengsaraan. Tepuk tangan riuh terdengar dari barisan penonton.
Acara tersebut disambut meriah oleh dosen, anggota-anggota UKM Unnes, mahasiwa serta alumni-alumni Teater SS yang memenuhi ruangan. Acara selesai, penonton dan tamu undangan segera memenuhi meja hidangan berisi sup kuah segar, lauk dan buah.
Memang sulap tanpa mantra kurang sah. Seperti buka puasa tanpa kuah.
Eva.