Aksi kedua dari mahasiswa PGSD Tegal dan Aliansi Mahasiswa Unnes masih tetap berlanjut, walaupun pada pagi hari sempat terjadi aksi saling dorong pada saat mahasiswa memaksa masuk ke gedung rektorat Unnes.
Lini Kampus – Senin (10/4), pukul 13.30 WIB para mahasiswa kembali berkumpul di depan gedung Rektorat untuk menunggu jawaban dari pihak Unnes terkait tuntutan dari Aliansi Mahasiswa Unnes tentang PGSD Tegal. Mendapati pintu masuk menuju lobi telah terkunci, para mahasiswa melakukan orasi di depan pintu dengan berharap dibukanya pintu oleh satpam.
Ketika salah satu mahasiswa dapat masuk, para mahasiswa pun menuju pintu masuk lantai dua akan tetapi pintu masuk lantai dua juga telah dikunci. Setelah beberapa saat, Julio, salah satu mahasiswa datang dengan membawa berita bahwa salah satu tuntutan, pembukaan kuota SBMPTN untuk PGSD Tegal akan disanggupi.
Para mahasiswa kembali ke depan pintu lobi dan mendengarkan rincian hasil yang didapatkan dari audiensi yang diikuti oleh ketua BEM KM, Adib, bersama seluruh Wakil Rektor Unnes. Hasil dari audiensi tersebut adalah seluruh wakil rektor menyanggupi tuntutan tersebut, tetapi dikarenakan Fathur Rokhman, rektor Unnes sedang berada di Turki dan belum bisa dihubungi, maka surat untuk pembukaan kuota SBMPTN belum bisa dibuat. “Wakil rektor telah menyetujui dan akan segera dibuatkan surat untuk dikirimkan ke panitia pusat,” ucap Adib.
Dengan belum dibuatnya surat untuk dikirimkan ke panitia pusat SBMPTN, para mahasiswa yang berkumpul masih meragukan apakah benar surat akan dibuat dan dikirimkan. Belum adanya kepastian ini, para mahasiswa mendesak untuk segera dibuatkannya surat pembukaan kuota dengan mengikutsertakan mahasiswa dan ditandatangani di tempat terbuka, sehingga bisa dilihat seluruh mahasiswa. Setelah tersampaikannya hasil tersebut, para mahasiswa beristirahat untuk sholat Ashar sambil menunggu respon dari Unnes. [Doni]