Seorang Bocah Tewas Tenggelam di Embung Patemon
Berita Uncategorized

Seorang Bocah Tewas Tenggelam di Embung Patemon

Proses evakuasi korban di Embung Patemon. [Doc.Paijo]

Inamul Hasan
(8) tewas setelah tenggelam di Embung Patemon saat berusaha mencari
ikan dan udang. Korban
diduga menerobos pagar pembatas embung yang dikunci.

Warga Patemon RT01 RW01
digegerkan dengan tenggelamnya bocah berusia delapan tahun yang merupakan warga Patemon RT03
RW01. Korban bernama
Inamul Hasan, siswa kelas 2 SD
Negeri 1 Patemon ini  diduga terpeleset
ketika bermaksud mencari ikan dan udang di pinggiran embung, Minggu (17/12).
Menurut saksi mata, Ahmad (26) yang sehari-harinya mengurus tambak miliknya yang terletak di sekitar
embung, sekitar pukul 07.00 WIB korban bersama tiga kawannya berada di sekitar kawasan Embung Patemon untuk mencari ikan dan udang.
“Saya sempat memeringati mereka agar
berhati-hati dan menjauhi kawasan embung sebelum saya naik ke pohon untuk
mencari kroto,” terang Ahmad sembari memandangi kawasan embung yang dibatasi
pagar besi.
Namun, selesai mencari kroto, Ahmad
dikejutkan oleh teriakan ketiga bocah yang berusaha meminta pertolongan karena kawannya
tercebur ke dalam embung. Ketiga bocah itu berusaha menolong korban dengan cara
melemparkan
karpet hijau ke tengah embung, tetapi korban tidak terselamatkan. Ahmad langsung meminta bantuan warga sekitar dan polisi yang diteruskan
ke Tim SAR. “Diperkirakan korban ada di dalam air sekitar 2 jam,” kata Ahmad.
Pukul 10.00 WIB Tim SAR tiba di lokasi kejadian. Sebelumnya, warga telah mencoba mengangkat jenazah
korban dari dalam embung. Hingga
pada pukul 10.30 WIB Tim SAR berhasil mengevakuasi korban.
Menurut penuturan Ahmad, kedalaman
embung mencapai tujuh meter. Selain itu, bentuk embung yang menyerupai terompet memudahkan korban terperosok ke dalam air.   
“Kejadian ini merupakan kali pertama di
Embung Patemon. Saya berharap embung ini bisa dikelola dengan baik sehingga ada penjagaan di sekitar embung dan tidak memakan korban
lagi,” tegas Hari, Ketua RT01 RW01 Patemon.  

Jenazah disambut tangis kerabat dan ketiga rekannya
yang ikut menunggu hingga proses evakuasi selesai. “Usai evakuasi, korban
langsung diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan pada hari itu juga”,
pungkas Ahmad. [Lala,
YP]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *