Gemilawnya Penutupan PPAK
Kabar Uncategorized

Gemilawnya Penutupan PPAK

Acara penutupan PPAK di Fakultas Huku Unnes. [Doc. Bp2M/Indri]

Program Pengenalan Akademik dan Kemahasiswaan (PPAK) Fakultas Hukum (FH) Universitas Negeri Semarang (Unnes) ditutup dengan penampilan dari unit kegiatan mahasiswa (UKM) yang ada di FH. Adapun UKM yang tampil pada Kamis malam (10/8) di depan Gedung Dekanat FH meliputi Lex Scentia, Justice Choir, Keluarga Islam Fakultas Hukum (KIFH), Debat, Pahampalam, Unit Peradilan Semu (UPS),  Kewirausahaan, Keluarga Mahasiswa Kristen Fakultas Hukum (KMKFH), dan Guslat.

Acara yang diadiri oleh 403 mahasiswa baru FH dengan dresscode hitam itu bertajuk Gold Generation Of  Law (Gemilaw).  Kata Gemilaw dipilih karena memiliki makna tersendiri, yaitu penampilan dari generasi emas untuk mencetak generasi emas. Panggung Gemilaw dihiasi ole kerlap-kerlip lampu di sekelilingnya.

Baca Juga Berita: Bukan Hal Baru, Cerita Lama Paper Mob PPAK

Pukul 19.30 acara dimulai dan diawali dengan sambutan ketua panitia dan Wakil Dekan Bidang Akademik, Martitah. Dalam sambutannya, Martitah menyampaikan mahasiswa hukum harus menjadi mahasiswa sempurna yang pintar mengelola waktu.

Acara sambutan pun ditutup sekaligus penyerahan bakti sosial. Kemudian dilanjutkan dengan lantunan yel-yel dan suguhan penampilan dari berbagai Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) antara lain paduan suara, simulasi lomba karya tulis ilmiah, memainkan alat musik biola, dan lain-lain.

Baca Juga Berita: Mewajibkan Maba Bawa Fitchips, Panitia PPAK Dikritik

A M Adzkiya Amiruddin, Ketua Pelaksana PPAK FH mengatakan, acara ini merupakan cara panitia untuk menarik antusisasme mahasiswa baru dengan memberi ruang untuk memperkenalkan lebih jauh UKM yang ada. Konsep acara yang membedakan yaitu adanya acara penyerahan bakti sosial kepada panti asuhan Al Idris yang berada di daerah pasar Gunungpati, Jawa Tengah.

“Kita memberi penugasan mahasiswa baru per kelompok untuk menyedekahkan sedikit hartanya tanpa mematok jadi memberi berapapun kita persilahkan baik mie, beras, gula, atau lainnya,” pungkas Adzkiya.

Baca Juga Beita: Paper Mob 3D PPAK Unnes 2018, Pertama Kali di Indonesia

Adzkiya menambahkan diadakan malam hari karena jika sore hari suasananya dirasa kurang baik. Hal tersubut bersebrangan dengan permintaan Tri Sulistiyono, Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan untuk dilaksanakan pada sore hari. Pihak panitia tetap mempertimbangkan mengingat kondisi pada sore hari tidak kondusif dan sudah jenuh, sehingga transfer ilmunya kurang maksimal.

“Acaranya bagus, menarik, dan dekorasinya keren. Menurut saya juga lebih enak malam karena lebih banyak waktu, salatnya juga tidak terganggu,” ujar Nauli Marsusila Lubis mahasiswa baru jurusan Ilmu Hukum.

Dengan adanya kegiatan ini, Adzkiya berharap mahasiswa baru bisa lebih antusisas berdinamika di kampus FH.

[Indri]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *