Survei Sikap Mahasiswa Universitas Negeri Semarang Terhadap Aksi Demonstrasi
Kabar Uncategorized

Flying Fox, Cara Unik Galang Dana Lombok

Gabungan komunitas pencinta alam Unnes yang sedang menggalang dana untuk bencana gempa di Lombok. [DOC. BP2M/ Afsana]

 

Linikampus.com- Keprihatinan
terhadap bencana gempa bumi di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) ditunjukkan
oleh mahasiswa Lekmapala (Elektro Mahasiswa Pecinta Alam), komunitas pecinta
alam Fakultas Teknik (FT)  di Universitas
Negeri Semarang (Unnes).
Galang dana yang dilaksanakan
di depan tower air FT
(15/8) menjadi salah satu bentuk empati terhadap masyarakat di
Lombok yang tertimpa musibah. Pendirian stand outbond flying fox dipilih
sebagai fasilitas pergelaran penggalangan dana untuk masyarakat Lombok.
 “ Galang dana yang dilakukan untuk
membantu secara materi ini tidak hanya dengan cara meminta-minta tapi
juga ada usaha sebagai timbal
balik bagi pemberi donasi, seperti
flying fox. Mereka yang mau
beramal bisa sekaligus bermain,” ucap Muhammad Arif Wirawan salah satu pegiat
Lekmapala.
Hernita Permata
Sari mahasiswa baru Prodi Pendidikan Teknik Bangunan 2018 turut memberikan tanggapannya
terkait dengan penggalangan dana tersebut. “Galang dana ini menarik, tidak
monoton, dan iseng-iseng berhadiah juga. Selain tujuannya membantu, kita juga bisa
bersenang-senang. Ya sangat bermanfaat,” ujarnya.
Galang dana Lekmapala menerima bentuk donasi dalam bentuk apapun baik kebutuhan pokok sehari-hari, sembako, pakaian maupun obat-obatan. Akan tetapi yang paling diutamakan adalah donasi dalam bentuk uang. Sebab setelah kejadian gempa bumi
yang lebih dibutuhkan  pasca bencana berupa dana untuk pembangunan.
Menyinggung soal
keselamatan, pihak komunitas menjamin keselamatan karena sarana yang
disediakan sering dipakai,
bahkan open order juga digunakan
untuk kegiatan keluar.
“InsyaAllah sudah ada Standart Operating
Procedure
(SOP) dan terkait dengan perizinan sudah
mendapat izin dari Nur Qudus, Dekan FT,” tambah Arif.
Acara yang dilaksanakan dua hari sampai tanggal (16/8) tersebut
dibantu oleh berbagai komunitas
pecinta alam lainnya di Unnes. Antara lain KSG Social Adventure Club (KSG SAC) milik FIS Unnes, The Math milik Prodi Matematika dengan sasaran utama mahasiswa baru. Hal itu karena tempat
penggalangan dana berada tepat di depan gedung yang biasa ditempati mahasiswa
baru ketika proses perkuliahan.
Hasil
dari penggalangan dana akan disumbangkan minggu depan, digabungkan dengan
fakultas lain atas nama Paguyuban PAPANES (Paguyupan Pecinta Alam se-Unnes).
Proses penyaluran donasi ini melalui relasi dari Lekmapala sendiri yang sedang
berada di lokasi kejadian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng, IOF Rescue, SAR daerah (SARDA).
Adanya galang dana
ini, Arif berharap meski tidak dapat menuju tempat musibah langsung paling tidak bisa
meringankan beban korban dalam bentuk donasi maupun relawan yang sedang menolong
kesana dengan hati tanpa mengharap imbalan.
[Indri, Afsana]

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *