Sampaikan Pesan Lewat Pentas Teater Halloween
Feature Uncategorized

Sampaikan Pesan Lewat Pentas Teater Halloween

Para pemain teater Psikologi yang memerankan lakon Halloween, Rabu (1/1). [Doc. Panitia Acara]

 

Suasana malam Halloween terasa dalam acara Artittude. Acara ini dihadiri oleh mahasiswa Jurusan Psikologi Universitas Negeri Semarang dari berbagai angkatan.  Mereka hadir menggunakan kostum Halloween, lengkap dengan riasan wajah seram. Boneka-boneka hantu kecil berwarna putih dan jingga tergantung di bawah lampu-lampu.Sinar lampu berwarna kecoklatan yang remang-remang menambah suasana hangat di malam penyambutan mahasiswa baru Psikologi 2018.

Bertempat di kafe Wangsinawang, Banaran, panggung kecil Artittude dengan background hitam menjadi pust perhatian mahasiswa. Berbagai  hasil karya seni ditampilkan. Pukul 20.00 WIB, pelataran samping panggung dan tempat duduk di depan panggung dipenuhi mahasiswa. Beberapa bahkan berdiri untuk menyaksikan pentas teater  yang sedang berlangsung.

Dalam pentas diceritakan bahwa Tuhan menciptakan  makhluk di dua alam yang berbeda, yaitu di alam  nyata dan alam gaib. Namun salah satu makhluk gaib dengan wajah hitam dan mata merah tidak terima hidup di alam gaib. Ia iri dengan kedamaian dan keharmonisan manusia. Ia pun mencoba mengganggu dan menyakiti manusia. Akhir cerita, manusia dapat lepas dari gangguan makhluk gaib tersebut.

Adegan tersebut dipentaskan oleh Schooter, kumpulan mahasiswa pecinta sastra dan teater jurusan Psikologi. Melalui pentas ini mereka mengajak kita untuk bersyukur atas takdir Tuhan.  Sebagai manusia sharusnya kita menjalani hidup tanpa banyak keluh kesah. Lakukan apa yang sudah seharusnya dilakukan. Sebab Tuhan telah menciptakan kita dalam bentuk yang terbaik. Selain itu, pentas ini juga ingin menyiratkan satu pesan lain. Kita harus percaya bahwa persatuan dan perdamaian dapat mengalahkan berbagai ancaman.

Tema cerita diambil karena ditampilkan tepat di hari Halloween. Di mana bangsa Eropa percaya bahwa di hari tersebut, pembatas antara orang yang mati dan hidup terbuka. Maka konsep acara pun dibuat seram. Nuansa tersebut dibangun dengan penggunaan kostum hantu serta lampu-lampu kafe yang dibuat redup dan remang-remang. Dalam suasana Halloween inilah panitia membaurkan mahasiswa baru Psikologi 2018 dengan mahasiswa lainnya. Tema “Pentas Nyeni” diartikan sebagai nyambut koe sing pada melbu Psikologi.

Muhammad Khilmi Sihab, ketua acara Artittude ke-3 ini mengatakan bahwa acara ini bukan sekedar penyambutan. Melalui Artittude (art dan attitude) mereka ingin menyampaikan pesan moral melalui panggung seni. “Jadi kita ingin menyampaikan kepada mahasiswa Psikologi bahwa meski kita sudah lulus, kita tetap sahabat, dan kita tetap kelurga,” kata Khilmi.

“Hidup tanpa seni adalah sebuah kehampaan,” kata Hilda Prasetyo, Asisten Sutradara dalam pentas yang ditampilkan. Maka melalui berbagai macam penampilan senilah mereka menyambut keluarga barunya.  Artittude diselenggarakan oleh Serikat Kegiatan Mahasiswa (SKM) Seni Psikologi. Ada lima hasil karya UKM seni yang ditampilkan, yaitu film pendek dari UKM bidang fotografi (Summer), teater (Schooter), paduan suara (Symphony), tari (Gold Squad), dan akustik (Psycoustic).

 [Sibad]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *