Survei Sikap Mahasiswa Universitas Negeri Semarang Terhadap Aksi Demonstrasi
Kabar Laporan Utama

Kabar Miring Calon Ketua Bukan Penghalang Pemira FMIPA

Suasana Pemira di Fakultas Matematika dan Ipa Unnes. [Doc. Nuraisah]

Linikampus.com-  Mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes) menyelenggarakan pesta demokrasi atau sering disebut Pemilihan Raya Mahasiswa (Pemira) Jumat, (22/11).  Kegiatan tersebut bertujuan untuk memilih pemimpin-pemimpin diberbagai tingkatan di Unnes. pemimpin yang dipilih diantaranya Presiden Mahasiswa 2019, Dewan DPM KM, Gubernur BEM FMIPA 2019, Dewan DPM FMIPA, dan ketua Hima 2019.

Tujuan diselenggarakannya Pemira 2018 sebagai ajang pergantian kepemimpinan di lingkungan mahasiswa Unnes, serta untuk melatih sikap demokratis dan politis bagi mahasiswa Unnes.

Yunika Larasati, panitia penyelenggaraan Pemira di FMIPA menyatakan bahwa tidak ada hambatan besar dalam penyelenggaraan Pemira FMIPA. Hambatan-hambatan kecil dirasakannya hal biasa seperti salah satunya  Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang terbatas serta suasananya yang tidak kondusif apalagi disaat jam-jam pergantian mata kuliah.

Ditengah kabar miring yang menimpa Pemira KM di FMIPA,  dimana masing-masing pendukung pasangan calon gubernur BEM FMIPA saling melemparkan isu-isu untuk menjatukan lawan. Diantaranya menyebutkan bahwa pasangan calon lawan tidak memenuhi kriteria dikarenakan tidak sesuai dengan Peraturan Fakultas no.2 tahun 2015 bab VII pasal 37 ayat i yang berbunyi “IPK minimal 3,00 atau diatas rata-rata jurusan sesuai dengan angkatan bakal calon….”.

Diketahui kandidat tersebut hanya mempunyai IPK 2,99 dan rata-rata jurusan calon hanya 3,01. Dilain sisi, pihak lawan pun ikut menyerang dengan mengutarakan bahwa pihak lawan memalsukan dokumen persyaratan mengikuti kegiatan Pelatihan Kepemimpinan Manajemen Mahasiswa Tingkat Dasar (PKMMTD). Mereka menyebutkan bahwa pasangan lawan memalsukan dokumen dengan menyulap “akan mengikuti PKMMTD” menjadi ”Mengikuti PKMMTD’’.

Ditengah panasnya isu tersebut, pihak KPU, ketua Banwasra, PJ Pemira dari BEM dan DPM bersama Dekan dan WD 3 berhasil meredam isu-isu miring tersebut dengan melakukan negoisasi dengan pasangan calon terkait ketidaksesuaian  pasangan calon menurut Peraturan Fakultas yang telah disebutkan diatas. Akhirnya diperoleh kesepakatan bahwa pasangan calon tetap lolos mengikuti pesta demokrasi di  FMIPA.

Dengan adanya isu tersebut tidak menimbulkan kegaduhan saat penyelenggaraan Pemira FMIPA pada hari pelaksanaannya. Terlihat kegiatan pemungutan suara tertib dan aman. Yunika, selaku Panitia Pemira berharap bahwa dengan adanya isu tersebut mahasiswa tetap harus bersikap positif dan memilih visi dan misi yang disampaikan masing-masing calon yang menurut kita baik.

Nuraisah Rosita Chika Dewi
Reporter Magang BP2M

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *