LINIKAMPUS Blog Kabar Konservasi Budaya Lokal, Mahasiswa KKN Unnes Ubah Kain Kafan Jadi Totte Bag
Kabar

Konservasi Budaya Lokal, Mahasiswa KKN Unnes Ubah Kain Kafan Jadi Totte Bag

Mahasiswa KKN menjelaskan materi pada acara Pelatihan UMKM di Aula Balai Desa Cikuya

Survei Sikap Mahasiswa Universitas Negeri Semarang Terhadap Aksi Demonstrasi

Kelompok KKN Lokasi Tahap 1 Unnes di Desa Cikuya, Kecamatan Banjarharjo, Kabupaten Brebes menjalankan program diversifikasi kain tenun kafan. Kain tenun kafan diubah menjadi totte bag. Hal ini disampaikan sewaktu Pelatihan Usaha Kecil dan Menengah (UMKM), pada Kamis, 15 Agustus 2019 di Aula Balai Desa Cikuya. Peserta dalam pelatihan ini antara lain anggota PKK, wirausahawan, remaja karang taruna desa, serta para perangkat Desa Cikuya.

Saekhul Hasan, Koordinator Mahasiswa Desa Cikuya berharap dengan program ini agar kearifan lokal seperti kain tenun kafan khas Cikuya tidak tergerus oleh arus perkembangan zaman. Selain itu, ia juga menginginkan agar program ini mampu menjaga kearifan lokal dan mampu dikembangkan secara optimal.

Kain tenun kafan sendiri adalah salah satu kearifan lokal yang dimiliki oleh Desa Cikuya. Salah satu pembuatnya, Daslem, salah satu penenun yang tersisa mengatakan bahwa kualitas kainnya lebih baik dari kain biasa. Nenek berusia 70 tahun ini pun mengklaim tekstur kain tenunannya lebih tebal dan adem. Ia menjual kainnya ke tengkulak dengan harga Rp. 45.000 per lajurnya

Namun ia menyanyangkan sudah tidak ada kalangan muda yang melanjutkan budaya kain tenun. Ia menjelaskan ada beberapa penyebab kurangnya minat menenun kain. Diantaranya lamanya waktu produksi, dan harga jual yang tak sepadan. “Lebih memilih menjadi buruh” tandasnya.

Exit mobile version