Suasana sepi terlihat di Universitas Negeri Semarang, hal ini dikarenakan berkuranya aktivitas yang dilakukan oleh mahasiswa, maupun karyawan untuk mengurangi penularan Covid-19.
Meskipun belum ada kegiatan yang masif, Unnes telah mengatur ihwal tatanan baru masa pandemi. Seperti saat memasuki wilayah kampus, di gerbang utama pengunjung wajib mematuhi prosedur kesehatan. Mahasiswa dan karyawan perlu memberikan kartu identitas atau ID visitor untuk mendapatkan akses masuk.
Satpam di gerbang utama, Agus mengatakan bahwa satpam yang berjaga bertugas untuk menyeleksi pengunjung yang ingin memasuki rektorat dan dekanat. “Untuk mahasiswa baru saat ini yang berkunjung untuk survey lokasi sebenarnya tidak boleh, karena masuk kategori tidak berkepentingan. Dari kebijakan hanya diperbolehkan jika ada kepentingan khusus,” ujarnya.
Agus menambahkan bahwa kurang efektif jika dilakukan pengecekan suhu dan cuci tangan di area gerbang utama, karena memang nantinya juga di gedung dilakukan pengecekan. Terlebih alat Thermogun yang rusak membuat pengecekan dialihkan.
Menurut Farida satpam Rektorat, pengunjung yang datang tanpa ID visitor tidak akan dilayani. Pengunjung baru akan perbolehkan masuk ke rektorat apabila sudah cuci tangan, cek suhu, dan menunjukkan ID visitor.
Walaupun begitu tidak semua pelayanan tersedia melalui tatap muka. Seperti pelayanan di lantai 2, 3, dan pelayanan bidang keuangan, tidak dapat memberikan pelayanannya secara langsung karena adanya kebijakan.
Prosedur, protokol kesehatan, dan fasilitas untuk cuci tangan tersebar di semua gedung, selain itu terdapat penempelan stiker di bangku bangku juga telah di lakukan guna sebagai pengingat untuk jaga jarak. Khususnya di ruang gedung C2 yang telah di pasang stiker sejak Juni lalu.
Namun beberapa mahasiswa mengeluhkan sistem protokol kesehatan selama pandemi di Unnes. Mereka mengaku sistem tersebut ribet dan tidak terlaksana dengan baik.
“Aneh, sih. Iya, soalnya buat apa juga kan dikasih kayak gini (id visitor), nanti juga jatuhnya sama kaya nggak dikasih ini. Selain itu juga ribet misal mau bolak-balik,” jelas Farhan, mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial saat ditanya pendapatnya mengenai sistem protokol kesehatan di Unnes
Selain itu, hal senada juga dikeluhkan oleh Anisa, mahasiswa Jurusan Bahasa Indonesia. Dia mengatakan bahwa protokol kesehatan di Unnes masih kurang berjalan dengan baik. Anisa mengaku bahwa suhu tubuhnya tidak dicek saat memasuki Dekanat FBS, padahal di sana terdapat Thermogun.
“Menurut saya, sih, masih kurang, ya, mas. Karena di situ kan ada termometer, tapi satpamnya nggak ngecek,” terang Anisa.
Fotografer: Hayyun Fajar, Hasnah, Alvian
Penulis: Hasnah
Editor: Nila