Survei Sikap Mahasiswa Universitas Negeri Semarang Terhadap Aksi Demonstrasi
Berita Kabar

Rektor Unnes Raih Predikat Dosen Terbaik Unnes 2020

piagam dosen terbaik
Piagam penghargaan yang diberikan kepada Rektor Unnes, Fathur Rokhman atas peringkat dosen kinerja tridharma terbaik 2 [Dok. BP2M]

Rektor Universitas Negeri Semarang, Fathur Rokhman menerima penghargaan sebagai dosen terbaik, pada Rabu (30/12). Namun, Fathur hanya duduk di peringkat kedua. Peringkat pertama diraih oleh Dewi Liesnoor, disusul Januarius Mujiyanto sebagai terbaik ketiga, Sucihatiningsih Dian Wisika Prijanti sebagai terbaik keempat, dan Sudarmin sebagai terbaik kelima.

Melalui unggahan Instagram pribadinya, Fathur Rokhman diketahui menerima penghargaan tersebut dari Ketua Badan Penjamin Mutu (BPM) Unnes, Agung Yulianto untuk kategori terbaik dua dalam peringkat dosen dengan kinerja tridharma perguruan tinggi terbaik.

“Alhamdulillah. Terima kasih atas penghargaan ini. Semoga menginspirasi dan kedepan lebih baik,” tulis Fathur dalam keterangan fotonya.

fathur dan ketua bpm
Ketua Badan Penjamin Mutu (BPM) Unnes, Agung Yulianto saat memberikan penghargaan kepada Rektor Unnes Fathur Rokhman (30/12) [Dok Instagram/@fathur_rokhman_]
Hal ini dibenarkan oleh Ketua BPM, Agung Yulianto. Fathur bersama dosen yang lain mendapat penghargaan atas penilaian beberapa kriteria atau indikator. Indikator evaluasi kinerja tridharma meliputi kinerja pendidikan, penelitian, pengabdian, publikasi artikel, buku, hak kekayaan intelektual, dan luaran penelitian lainnya.

“Ada skor dan bobotnya, data berbasis laporan di sipp.unnes.ac.id. Semua dosen kita nilai,” tulis Agung dalam pesan singkat WhatsApp (31/12).

Dalam penjelasannya, penghargaan ini merupakan ajang tahunan Unnes. Penghargaan ini diberikan dalam rangka rapat tinjauan manajemen dan refleksi akhir tahun.

Agung berharap ke depannya setiap dosen punya perjanjian kinerja yang harus dicapai. Apabila ada yang belum mencapai kinerja optimal, ia menyebutkan nantinya Unnes akan memfasilitasi dan mendampingi dalam kerangka asah, asih, dan asuh. 

“Yang sudah berprestasi baik tetep dipertahankan dan bisa menjadi inspirasi dosen yang lain,” sambungnya.

 

Reporter: Alya

Editor: Aisah

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *