Survei Sikap Mahasiswa Universitas Negeri Semarang Terhadap Aksi Demonstrasi
Kabar Riset

Survei UKT: Potret Nyata Kendala Pembayaran Biaya Kuliah

ilustrasi survei ukt
Ilustrasi Survei Uang Kuliah Tunggal (UKT). [Dok. BP2M/Hasnah]

Pagebluk Covid-19 membuat ekonomi sebagian besar masyarakat Indonesia dipukul mundur dan mengalami kemerosotan. PHK marak terjadi, penghasilan menurun baik pada sektor formal maupun informal, bahkan sejumlah usaha kelas menengah ke bawah terpaksa gulung tikar.

Masalah ekonomi saat pandemi membawa dampak yang lebih luas, seperti dalam ranah pendidikan—dalam hal ini kampus. Beberapa mahasiswa memilih untuk cuti, sejumlah mahasiswa baru memilih untuk mundur karena ketidaksanggupannya membiayai perkuliahan yang dianggap terlalu tinggi, sedang kebutuhan sehari-hari tetap harus terpenuhi.

Kampus, berdasarkan Permendikbud Nomor 25 tahun 2020 sudah semestinya memberikan kebijakan keringanan pembayaran UKT kepada mahasiswa selama pandemi dengan menyesuaikan fakta-fakta di lapangan sebagaimana yang dialami mahasiswa maupun keluarganya. Namun, hari-hari ini kebijakan yang dikeluarkan kampus kerap mendapat protes dari mahasiswa. Audiensi yang dilakukan dianggap tidak memberikan solusi. Data-data mahasiswa yang digunakan sebagai basis penentu kepada siapa keringanan kebijakan UKT itu diberikan masih dipertanyakan.

Oleh karena itu, tim penelitian dan pengembangan BP2M membuat survei yang berguna untuk mendapatkan data dan informasi konkret tentang kendala permasalahan pembayaran UKT yang dialami mahasiswa Unnes. Dilakukan dengan cara membagikan formulir online, tersebar dalam kurun waktu lima hari, dari tanggal 29 Januari hingga 3 Februari 2021.

Hasilnya, terdapat 438 responden yang tersebar di 8 fakultas yang ada di Unnes dengan sebaran angkatan 2014-2020. Metode yang digunakan adalah accidental sampling, yaitu teknik pengambilan sampel secara kebetulan atau seadanya yang terdapat di lapangan (Sugiyono, 2009:85). Dalam penelitian ini, responden diperoleh saat survei ini disebarkan secara daring, dan berdasarkan kehendak responden untuk mengisi survei tersebut.

Sampel yang terambil adalah sebagai berikut.

Mahasiswa FMIPA     : 31 orang responden

Mahasiswa FBS        : 96 orang responden

Mahasiswa FIS         : 76 orang responden

Mahasiswa FE          : 127 orang responden

Mahasiswa FIP         : 27 orang responden

Mahasiswa FIK         : 22 orang responden

Mahasiswa FT          : 47 orang responden

Mahasiswa FH          : 12 orang responden

hasil survei ukt

Mahasiswa aktif di Unnes tahun 2020 berjumlah 39.345 orang sehingga ukuran sampel menjadi 396 orang dengan tingkat kepercayaan 94% dan margin of error sebesar 5%. Survei ini telah diisi oleh mahasiswa dari angkatan 2020 sebesar 45,9%, angkatan 2019 sebesar 26,7%, angkatan 2018 sebesar 12,8%, angkatan 2017 sebesar 6,4%, angkatan 2016 sebesar 6,8%, angkatan 2015 sebesar 1,1%, dan angkatan 2014 sebesar 0,2%.

hasil survei ukt

Berdasarkan hasil survei, sebanyak 87,2% responden dari total keseluruhan menyatakan bahwa pengahasilan orang tuanya menurun selama pandemi.

hasil survei ukt

Berikut adalah tabel penghasilan orang tua responden yang telah dihimpun dari data survei.

Range penghasilan orang tuaSebelum pandemi

(persen)

Selama pandemi

(persen)

Tidak berpenghasilan1,6%4,6%
< Rp500.000,003%17,4%
Rp500.000,00-Rp1.000.000,0015,5%27,6%
Rp1.000.000,00-Rp2.000.000,0027,4%21,5%
Rp2.000.000,00 – Rp5.000.000,0041,6%25,1%
Rp5.000.000,00 – Rp10.000.000,008,9%2,7%
Rp10.000.000,00-Rp20.000.000,001,6%0,7%
> Rp20.000.000,000,5%0,5%

 

Berdasarkan tabel tersebut, dapat dilihat adanya penurunan penghasilan orang tua responden. Dari analisis data, didapatkan kesimpulan bahwa selama pandemi, dari range penghasilan yang telah ada, penghasilan orang tua responden rata-rata menurun ke satu tingkat di bawahnya. Sedangkan untuk yang tidak berpenghasilan selama pandemi justru bertambah sebesar 3%.

Dari survei juga didapatkan rekapitulasi golongan UKT responden yang mengisi survei, diantaranya 1,8% dari golongan I, 2,5% dari golongan II, 16,4% dari golongan III, 31,3 % dari golongan IV, 24,2% dari golongan V, 12,3% dari golongan VI, dan 11,6% dari golongan VII.

hasil survei ukt

Dari hasil survei tersebut, 97,7% responden keberatan dengan UKT mereka saat ini sedangkan 2,3% lainnya tidak merasa keberatan.

hasil survei ukt

Akan tetapi, hanya sebesar 23,5% yang pernah mengajukan banding UKT, sedangkan sebesar 76,5% belum pernah mengajukan untuk banding UKT.

hasil survei ukt

Alasan Mahasiswa Meminta adanya Keringanan UKT

Menurut data yang telah dihimpun, alasan utama adanya permintaan keringanan untuk pembayaran UKT adalah karena kesulitan ekonomi sebesar 59,1%. Selain itu, terdapat beberapa alasan lain, yaitu sebesar 25,6% responden mengungkapkan bahwa besaran UKT yang dibayar tidak sebanding dengan penggunaan fasilitas kampus selama pandemi, 6,8% responden hanya mengambil mata kuliah skripsi, 1,4% responden mengungkapkan bahwa tidak ada transparansi alokasi dana kuliah selama pandemi tidak jelas, sebesar 0,7% responden merasa bahwa saat ini perkuliahan tidak efektif, dan 6,4% responden memilih menjawab dengan jawaban terbuka.

hasil survei ukt

Dari pertanyaan terbuka yang diajukan tim dalam survei ini terkait kendala pembayaran UKT, terhimpun kendala pembayaran karena kesulitan ekonomi, dan banyaknya kebutuhan yang harus dipenuhi oleh keluarga dan kendala yang diakibatkan karena beberapa responden yang membayar UKT sendiri tanpa bantuan orang tua.

Harapan terhadap Permasalahan Pembayaran UKT

Terkait harapan ke depannya untuk permasalahan pembayaran UKT, dari 438 responden yang mengisi survei ini, sebesar 53,9% menginginkan adanya pemotongan UKT sebesar 50%, sebesar 21,9% menginginkan adanya keringanan UKT merata untuk seluruh mahasiswa Unnes, 10,7% responden berharap permohonan yang diajukan dapat terealisasi, 8,4% responden menginginkan adanya penurunan 1 level UKT, dan sebesar 5,1% menjawab dengan jawaban terbuka.

hasil survei ukt

Hasil survei UKT ini bisa menjadi basis data untuk mencari solusi atas permasalahan pembayaran UKT, karena tidak hanya menghimpun data mengenai permasalahan, ada juga data harapan responden terkait biaya kuliah secara konkret.

 

(LITBANG BP2M)

Editor: Hani

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *