Selasa (20/4), BEM KM Unnes menggelar aksi peringatan Hari Bumi yang berlokasi di Simpang 7 Unnes. Mereka mengangkat berbagai isu seperti perubahan iklim, sampah yang kian membuncah, pencemaran udara oleh PLTU (pembangkit listrik tenaga uap), hutan-hutan yang terlalap api, krisis air, hingga kenaikan muka laut di banyak pesisir pantai.
Ardiatama Purnama Aji, Menteri Lingkungan Hidup BEM KM Unnes mengatakan bahwa kajian isu tersebut adalah bentuk edukasi dan informasi kepada masyarakat luas. “Itu sebenarnya adalah bentuk kita melakukan edukasi. Kita perlu mengampanyekan dan menyebarluaskan Informasi ini,” ungkapnya.
Acara dilanjutkan dengan pembacaan naskah monolog oleh Dhoni Friski Arya Sahab, Staf Kementerian Luar Negeri BEM KM Unnes.
“He coba kalian lihat, sekarang, sekarang! Lihat, lihat tumbuhan ini sekarang hanya seorang diri, kerabat-kerabatnya, saudara-saudaranya telah musnah semua, tumbuhan juga punya kerabat-kerabat, saudara-saudara sama seperti manusia untuk mencari kehidupan, bahkan tumbuhan ini menginginkan lebih banyak yang subur-subur,” kata Dhoni saat membacakan naskah Monolog.
Kemudian acara dilanjutkan dengan aksi monolog oleh Aziz Rahmad Ahmadi, Menteri Koordinator Pergerakan BEM KM Unnes dengan iringan lagu berjudul Bebal dari Sisir Tanah. “Jika Bumi adalah Ibu, kita manusia memperkosa ibunya,” seru Aziz sembari bersujud memohon ampun kepada Ibu Bumi.
Penampilan musikal dari massa aksi juga turut memeriahkan acara ini. Tak lupa, mereka juga menyiapkan takjil gratis untuk masyarakat sekitar dengan syarat membawa tumblr pribadi. Hal ini bermaksud untuk mengurangi sampah plastik yang biasanya digunakan untuk membungkus takjil.
Fotografer: Hasnah
Penulis: Khotikah