Berkunjung ke Fasilitas Unnes di Masa Pembelajaran Hibrida
Foto Esai Jepret

Berkunjung ke Fasilitas Unnes di Masa Pembelajaran Hibrida

Usai diterbitkannya Surat Edaran Nomor B/11898/UN37/KM/2021, Universitas Negeri Semarang menggelar hybrid learning (pembelajaran hibrida) yang diikuti oleh dosen dan mahasiswa semester tiga. Kebijakan tersebut telah diterapkan sejak Oktober 2021. Selain gedung perkuliahan, beberapa fasilitas kampus sudah kembali berfungsi. Namun, juga terdapat fasilitas yang tutup karena kondisi dan hal lain.

Rumah Ilmu

Rumah Ilmu Unnes memiliki jam buka pada pukul 08.00–16.00 WIB di hari Senin hingga Kamis, dan pukul 08.00-12.00 WIB di hari Jumat. Saat masuk, pengunjung akan menjumpai alat ukur suhu otomatis yang telah disediakan. Terkait peminjaman buku, Rumah Ilmu melayani secara luring dan daring. Untuk pelayanan luring, mereka telah menyediakan mesin otomatis peminjaman buku untuk memudahkan pengunjung.

“Layanan fisik kita menggunakan sistem yang paling bagus di sini (RFID – Radio Frequency Identification). Jadi, setiap mahasiswa boleh meminjam lima buku dalam 14 hari. Kalau mau diperpanjang, cukup datang ke lantai satu minta perpanjangan. Pinjam lagi boleh, sampai dua kali perpanjangan,” ujar Yusro Edy Nugroho, Kepala UPT Perpustakaan Unnes, Senin (8/11).

Pengunjung sedang mengecek suhu tubuh sebelum memasuki perpustakaan. [BP2M/Amanda]
Pengunjung sedang mencuci tangan sebagai bagian dari protokol kesehatan. [BP2M/Amanda]
Aktivitas pengunjung Rumah Ilmu di lantai empat. [BP2M/Amanda]
Pengunjung menggunakan fasilitas loker. [BP2M/Hasnah]
Pengunjung sedang meminjam buku menggunakan mesin RFID. [Dok. Bima/Pengunjung Perpustakaan]
Gedung Unit Kegiatan Mahasiswa

Berbeda dengan Rumah Ilmu, saat pembelajaran hibrida, kondisi gedung UKM belum kembali berfungsi. Gedung terlihat sepi dengan pintu depan yang tertutup meski tidak dikunci. Ruangan-ruangan di dalamnya juga nampak sepi, karena tidak ada aktivitas mahasiswa.

Lorong gedung UKM yang sepi. [BP2M/Hasnah]
Latar depan gedung UKM. [BP2M/Amanda]
Kantin

Tidak jauh berbeda dengan gedung UKM, saat pembelajaran hibrida, masih banyak kantin yang tutup. Namun, terdapat kantin yang buka, seperti kantin Bu Mali di Fakultas Bahasa dan Seni (FBS). 

“Yang buka dua kantin saja, sini (kantin Bu Mali) sama satu deretan depan. Yang lain tutup,” ungkap Bu Mali–salah satu penjual di kantin FBS (8/11).

Salah satu pengunjung sedang menikmati minuman di kantin Bu Mali. [BP2M/ Hasnah]
Deretan kantin di FBS yang masih tutup. [BP2M/Amanda]
Lapangan FIK 

Lapangan Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) juga sepi pengunjung. Penerapan pembelajaran hibrida membuat lapangan FIK hanya digunakan oleh sebagian mahasiswa dan dosen, untuk proses belajar mengajar ataupun berolahraga. 

Laboratorium Olahraga Sepak Bola dan Atletik Prof. Dirham tampak sepi karena sedang dilakukan perbaikan dan revitalisasi. [BP2M/Tria]
Terlihat beberapa pengunjung sedang bermain tenis di lapangan FIK. [BP2M/Tria]
Asrama Mahasiswa 

Fasilitas lainnya yang disediakan untuk mahasiswa Unnes adalah asrama mahasiswa. Selama pandemi, kamar asrama hanya ditinggali oleh beberapa mahasiswa, baik asrama putra, asrama putri, maupun asrama internasional.

“Fasilitas asrama selama pandemi tetap dibuka dengan ketentuan sesuai protokol kesehatan. Mahasiswa yang tetap berada di asrama sekitar 15-20 mahasiswa, dengan total kapasitas penghuni 200 mahasiswa,” kata Baidhowi, manajer pengelola asrama putra Unnes (25/11). Ia juga mengatakan, bahwa kegiatan di asrama selama masa pembelajaran hibrida tetap berjalan dengan jumlah penghuni yang ada.

Potret kamar asrama mahasiswa Unnes tampak luar. Terlihat beberapa jendela kamar yang terbuka. [BP2M/Tria]
Suasana asrama putra Unnes yang terlihat sepi saat pandemi. [BP2M/Tria]
Tidak ada aktivitas yang terlihat di gedung asrama mahasiswa Internasional Unnes. [BP2M/Tria]
 

Reporter: Amanda, Hasnah, Tria

Editor: Niamah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *