Musaceae Mask: Sheet Mask Alami Berbahan Limbah Kulit Pisang Hasil Inovasi Tim PKM-K Unnes
Advertorial

Musaceae Mask: Sheet Mask Alami Berbahan Limbah Kulit Pisang Hasil Inovasi Tim PKM-K Unnes

Pisang merupakan buah yang banyak tumbuh di Indonesia. Kulit buah pisang menjadi bagian dari pisang yang umumnya dianggap sebagai limbah dan hanya dibuang setelah buahnya dimakan. Padahal, ekstrak kulit pisang memiliki kandungan senyawa fenolik dan karotenoid yang memiliki aktivitas sebagai antioksidan. Aktivitas antioksidan pada kulit pisang tergolong sangat tinggi. Antioksidan berperan mencegah pembentukan radikal bebas sehingga dapat menghambat melanogenesis pada melasma.

Meninjau terbatasnya pilihan perawatan melasma yang aman dan terjangkau, serta potensi limbah kulit pisang yang melimpah dan efektif untuk membantu memudarkan melasma, maka Musaceae Mask hadir sebagai produk inovasi sheet mask dengan kandungan ekstrak kulit pisang untuk perawatan alternatif pada melasma yang aman, praktis, dan terjangkau bagi penderita melasma. Musaceae Mask dapat digunakan oleh remaja mulai dari usia 13 tahun dan utamanya ditargetkan pada kalangan dewasa dengan usia di atas 25 tahun karena melasma banyak dialami orang dewasa pada usia tersebut.

Tim PKM-K Musaceae Mask yang didanai oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) ini didampingi oleh Ibu apt. Neli Syahida Ni’ma, S.Farm., M.Si. yang merupakan dosen dari Farmasi Unnes. Tim ini beranggotakan lima mahasiswa yang berasal dari berbagai program studi (prodi), yaitu dari prodi Farmasi terdapat Mayyaza Urfa Karima sebagai Ketua Tim dan Excecutive  Director, Mellannni Kusnaidi sebagai Production Director, dan Leni Kholifah sebagai Administration Director. Selain itu, tim ini juga dilengkapi oleh Ikfi Naelal Ilma dari prodi Manajemen sebagai Financial Director dan Tiara Azka Nadhifa dari prodi Psikologi sebagai Marketing Director. Program kreativitas ini berjudul “Musaceae Mask: Pemanfaatan Limbah Kulit Pisang sebagai Sheet Mask untuk Alternatif Treatment pada Melasma.”

Perjalanan tim ini dalam berwirausaha telah melalui berbagai review dan seleksi, sehingga berhasil lolos didanai oleh Kemendikbud Ristek dengan besaran dana 7,5 juta. Selain dana dari Kemendikbud Ristek, tim ini juga didanai oleh Universitas Negeri Semarang dan Fakultas Kedokteran. Mayyaza, selaku ketua tim menuturkan bahwa produk sheet mask dari Musaceae Mask ini memiliki keunikan, yaitu berbahan alami dari pengolahan limbah kulit pisang yang diekstrak dengan teknologi terkini. Teknologi yang bernama solvent extraction ini dapat menjamin mutu dan kualitas zat aktif yang terkandung di dalamnya.

Komposisi ekstrak kulit pisang pada produk Musaceae Mask juga memiliki keunggulan, yaitu dapat menghambat hiperpigmentasi sehingga dapat membantu memudarkan flek hitam pada melasma tanpa menimbulkan efek samping. Selain itu, Musaceae Mask juga kaya akan antioksidan yang dapat membantu mencerahkan dan menangkal radikal bebas sehingga kulit menjadi tampak lebih sehat dan awet muda. Kandungan moisturizing agent dalam komposisi Musaceae Mask memiliki kemampuan yang baik untuk menghidrasi kulit sehingga kulit akan terasa lembab setelah pemakaian. Produk ini dikembangkan dengan sedemikian rupa untuk memberikan keuntungan pada penggunanya.

Pelaksanaan kegiatan tim ini sudah berjalan selama empat bulan. Mulai dari tahap persiapan, produksi, penjualan, hingga evaluasi. Saat ini, Tim PKM-K Musaceae Mask sedang bersiap menjalani tahap Penilaian Kemajuan Pelaksanaan PKM (PKP2) dari Kemendikbud Ristek. Karenanya, diharapkan doa serta dukungan dari berbagai pihak demi majunya tim ini ke Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS).

Para anggota Tim PKM-K Musaceae Mask [Dok. Tim PKM-K Musaceae Mask]
Penulis: Tim PKM-K Musaceae Mask Unnes

Editor: Novia Kurniasari

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *