Kabar Kilas

Vendor Kabur, Mahasiswa Baru Keluhkan Stok Bucket Hat

Mahasiswa baru gunakan bucket hat pada PKKMB Unnes 2024, Jumat (16/08) [BP2M/Anastasia]
Mahasiswa baru gunakan bucket hat pada PKKMB Unnes 2024, Jumat (16/08) [BP2M/Anastasia]

Sebuah akun Facebook bernama @Zidan Konicoy mengeluhkan permasalahan yang dialaminya terkait pengambilan merchandise PKKMB Unnes 2024 dalam unggahannya di grup Keluh Kesah Ngampus (KKN) pada Rabu (14/8). Keluhan tersebut dipicu oleh habisnya stok bucket hat yang telah ia pesan akibat kelalaian vendor.

Pemilik akun, Zidaan Al Ghifary Pristiadana, menjelaskan kronologi permasalahan dimulai pada hari kedua, Kamis (8/8) sewaktu pengambilan merchandise yang telah dijadwalkan. Akan tetapi, panitia menginformasikan bahwa stok bucket hat telah habis. 

Kemudian, mahasiswa baru dijanjikan untuk mengambil bucket hat lagi pada tanggal 14 Agustus hingga menimbulkan antrian yang membludak. Nahasnya, panitia memberitahukan jika vendor bucket hat tersebut tak kunjung memperbarui stok. 

“Karena tak terima sudah menunggu lama ternyata sia-sia, otomatis pada marah mereka. Pihak panitia nyalahin kalau ini (diakibatkan) kesalahan vendor. Setelah agak redam massanya, panitia bilang yang mau refund suruh datang ke (gedung) Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) lagi,” jelas Zidaan kala diwawancarai melalui pesan langsung Facebook, Jumat (16/08).

Ketua PKKMB Unnes 2024, Julius Prasetyo, membenarkan adanya kendala dengan vendor terkait merchandise bucket hat. Pesanan yang seharusnya berjumlah 9.000 buah hanya dikirim sebanyak 7.800 buah saja, sehingga sejumlah 1.200 pesanan tidak selesai.

“Jumlah pemesanan itu mencapai angka 9.000 (buah). Tapi, yang tidak terwujud kan itu sejumlah 1.200 (buah), jadi yang berhasil dikirimkan ke kita hanya 7.800 (buah),” ungkapnya pada Jumat (16/08). 

Yehezkiel Excell, mahasiswa baru Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, mengaku merasa kecewa dan dirugikan karena harus mengantri dalam waktu yang lama namun tidak mendapatkan bucket hat tersebut.

“Kecewa karena dengan sistem pre-order yang diterapkan seharusnya bisa meminimalisir adanya kesalahan atau kekurangan stok barang yang diproduksi. Saya pribadi meskipun kesal, juga tidak bisa serta merta menyalahkan pihak panitia merchandise karena sudah berusaha maksimal dan pastinya ingin memberikan yang terbaik kepada Mahesa (sebutan maba Unnes),” ujar Excell pada Jumat (16/08). 

Menanggapi permasalahan tersebut, panitia mengaku siap melakukan pengembalian dana kepada mahasiswa baru yang tidak menerima pesanan bucket hat mereka. Pihaknya juga menegaskan bahwa mahasiswa baru tidak diwajibkan untuk membeli merchandise tersebut.

“Kami sudah melakukan langkah pasti dengan melakukan refund uang kepada seluruh mahasiswa baru yang sudah memesan tetapi tidak menerima barang. Kami juga sudah menyiapkan wadah untuk mahasiswa baru yang belum mendapatkan refund tetapi memiliki data rekapan ketika mereka sudah beli barang,” kata Julius. 

Merch ataupun hal-hal yang diperlukan itu tidak bersifat wajib, hanya dianjurkan membeli karena untuk mengurangi tingkat kesulitan maba untuk mencarinya,” pungkasnya. 

Lebih lanjut, melalui unggahan resmi cerita Instagram @pkkmbunnes, mereka meminta maaf dan menyampaikan permasalahan tersebut dikarenakan vendor—dengan nama akun Instagram—@veerstalan.conveccion tidak dapat bekerja dengan baik. Bahkan ketika kami mengupayakan komunikasi dengan pihak vendor melalui akun BP2M,  hingga tulisan ini dipublikasikan tak kunjung mendapatkan respon.

Reporter: Raihan Rahmat Darmawan, Anastasia Retno Pinasti, Revian Jedha Arhansya, Arinda Rifky

Penulis: Revian Jedha Arhansya, Puji Listari Febriana, Anastasia Retno Pinasti, Raihan Rahmat Darmawan

Editor: Novyana

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *