Tradisi Ruwat Rawat: Kembali Kenang Robohnya Gedung Kunthi PGSD

Aksi Ruwat Rawat Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) diadakan oleh aliansi mahasiswa yang terdiri dari Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM KM), Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi (BEM FIPP), serta Himpunan Mahasiswa (HIMA). Ketua BEM KM FIPP, Majid Saiful Moslich, menjelaskan bahwa aksi ini bertujuan untuk mengenang robohnya Gedung Kunthi pada Jumat, (17/2/2023), sekaligus untuk mengevaluasi pelaksanaan hasil audiensi yang diadakan setelah peristiwa tersebut. Aksi ini berlangsung di Kampus PGSD UNNES Ngaliyan, dimulai pada pukul 17.00, Senin (17/2/2025).

Sekitar pukul 18.00, tampak para mahasiswa telah berkumpul di depan Gedung Aula PGSD, Universitas Negeri Semarang. Acara ini dihadiri oleh mahasiswa dari berbagai prodi, menunjukkan solidaritas mahasiswa Unnes.

Orasi mahasiswa terkait isu pemindahan PGSD ke kampus pusat dan ketidakpuasan mahasiswa akan keputusan dari kampus.

“Tahukah kamu banyak orangtua golek getih, supaya anaknya bisa sekolah dengan rapi, nyatanya kebijakan yang kau buat hanya sebuah keinginan tanpa sepakat.’’ Mahasiswa PGSD menyampaikan monolog menyayat hati tentang kekecewaan terhadap kebijakan kampus dan keinginan untuk memperbaiki kesalahan yang diperbuat.

Nampak foto-foto kalimat protes disertai dengan foto para pemangku kebijakan yang dikelilingi bunga Mawar menjadi salah satu bentuk penyaluran aspirasi.

Berada di sudut belakang, terdapat gedung tua yang terlihat kurang terawat, yaitu Gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) PGSD yang memerlukan perhatian.

Repoter: Salma Afifah (Magang BP2M), Zahwa Zahira (Magang BP2M), Nabilla Pramita (Magang BP2M), Husain akmal (Magang BP2M), Muhammad Sultan (Magang BP2M), Melani Khoirun Nisa (Magang BP2M), Vivin Santia (Magang BP2M), Haidar Ali (Magang BP2M), Gemilliano (Magang BP2M)

Penulis: Melani Khoirun Nisa (Magang BP2M), Vivin Santia (Magang BP2M), Haidar Ali (Magang BP2M), Gemilliano (Magang BP2M)

Editor: Puji Listari