Maraknya fenomena banjir yang terjadi di basement Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) telah menjadi perbincangan hangat di Universitas Negeri Semarang. Pasalnya, hal ini dikeluhkan oleh beberapa mahasiswa terutama dari FEB, sendiri. Hal ini terjadi pasca hujan deras mengguyur Universitas Negeri Semarang, Senin (10/2025). Lantas, mengapa hal itu bisa terjadi? Mari, kita ulas bersama!
Faktor Terjadinya Banjir, Sistem Drainase hingga Pompa Air jadi Sorotan
Konstruksi drainase yang buruk menyebabkan banjir menggenangi motor yang terparkir di basement FEB. Hal ini diperjelas dengan ungkapan yang disampaikan oleh pihak fakultas.
Amir Mahmud, Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis, menjelaskan bahwa salah satu penyebab banjir adalah aliran air dari rumah pompa yang langsung mengarah ke jalur miring basement, sehingga air menggenang dan masuk ke dalam basement.
“Selain itu, kondisi drainase yang belum diplester, banyaknya belokan pada saluran air, serta arus air yang sangat deras memperburuk situasi, sehingga menyebabkan aliran terhambat dan air akhirnya meluap ke area basement,” ungkap Dekan FEB kala itu.
Sudarno, Kepala Administrasi Umum, Sumber Daya Manusia (SDM) dan Kerjasama mengatakan bahwa tingkat kemiringan drainase itu sangat landai sekali, sehingga saat hujan deras banyak air yang masuk ke basement. Hal ini diperparah dengan kedangkalan kondisi drainase sehingga air meluap.
Mahasiswa mengeluh, lantaran fasilitas tak terpenuhi
Lia Khabibah selaku mahasiswi FEB, mengeluhkan bahwa ia terkejut lantaran kondisi basement yang banjirnya setinggi dibawah lutut. Banjir yang terjadi sekitar pukul 13.30 WIB berdampak pada sejumlah motor yang bagian bawahnya terendam di basement.
“Susah ngeluarinnya (motor), soalnya kepepet juga sama motor yang lain. Jadi kalau mau keluar harus mindahin motor yang lain dulu” tutur Lia.
Selain itu, Lia juga mengatakan bahwa ada 2 mesin motor yang rusak akibat dari banjir yang menggenangi basement tersebut. Bahkan ada motor salah satu pengendara yang mengalami mogok sehingga tidak bisa naik saat tanjakan ke luar.
Sejalan dengan Lia, salah satu mahasiswa bernama Muhammad Irfan Suhada juga mengeluhkan bahwa kondisi basement salurannya tersumbat, sehingga menimbulkan banjir saat hujan.
“Motorku juga terkena banjir,” keluhnya. Ia menambahkan, “Harusnya dari pihak parkiran itu tanggung jawablah. Seenggaknya itu membantu para mahasiswa buat naikin motornya.”
Arya Pradapa, selaku Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis (BEM FEB) menuturkan bahwa pada tanggal 11 Maret, BEM FEB melakukan audiensi kepada Dekan FEB untuk menuntut langkah cepat fakultas menangani banjir di basement FEB.
“BEM FEB terus mendesak untuk segera dilakukan rekonstruksi untuk merubah dan memperbaiki yang pertama tentunya drainase. Lalu, yang kedua itu kanopi bisa diarahkan langsung ke daerah selokan gitu,” ungkap Arya menyarankan.
Banjir meluas, apa tanggapan fakultas?
Dibalik keluhan mahasiswa, tentunya pihak Fakultas Ekonomika dan Bisnis merespon peristiwa banjir tersebut. Pada 11 Maret lalu, Adkesma (Advokasi dan Kesejahteraan Mahasiswa) melakukan audiensi sebagai respon cepat tanggap untuk menyikapi kejadian tersebut. Arya, menuturkan bahwa pihak kampus akan merekonstruksi saluran drainase dan melakukan penyedotan untuk mengurangi volume air yang terdapat di parkiran basement.
Upaya merekonstruksi parkiran basement tersebut disambut oleh seluruh civitas akademika FEB. Sehingga, peristiwa ini tak datang untuk kedua kalinya di masa depan.
“Diantaranya pintu depan akan dikasih kanopi. Kemudian, depannya itu dibuatkan agak landai supaya airnya tak masuk,” tutur Sudarno, Kepala Administrasi Umum, Sumber Daya Manusia (SDM) dan Kerjasama.
Amir Mahmud, Dekan FEB mengutarakan untuk penggunaan parkiran basement akan ditiadakan dulu. Kemudian, akan dibuka kembali ketika musim kemarau.
“Semoga ya ini pembuatannya gak terlalu lama, cukup satu hingga dua bulan sudah bisa dieksekusi. Syukur bulan ini bisa dieksekusi,” lanjutnya menjelaskan soal rentang waktu perbaikan parkiran basement. Pihak kampus menjanjikan akan merekonstruksi basement dengan tempo waktu secepatnya setidaknya dalam kurun waktu dua bulan ini.
Meski pihak kampus menjanjikan akan merekonstruksi basement dengan tempo secepatnya yakni dalam kurun waktu dua bulan ini. Sayangnya, menurut BEM FEB dinilai masih terlalu lama. Sebab, mahasiswa FEB tak dapat menikmati sarana prasarana yang disediakan oleh fakultas. Terkhusus, soal parkiran basement FEB yang kini terdampak banjir.
Kondisi basement yang banjir tersebut, tentunya berdampak pada mahasiswa ataupun pengendara yang memarkirkan kendaraannya di sana.
Sepercik solusi dan harapan untuk basement yang lebih baik
Setelah begitu banyaknya keluhan dari para mahasiswa, pihak fakultas yang diwakili oleh Dekan telah menyegerakan berbagai solusi dari permasalahan banjir di basement gedung L4 FEB. Solusi pertama yaitu pembuatan kanopi pada pintu masuk basement guna menahan air hujan masuk secara langsung. Solusi selanjutnya adalah pengecekan drainase secara menyeluruh terutama pada aspek kemiringan dan kondisi drainase yang diketahui tidak diplester. Kemudian terdapat solusi yang dianggap akan berdampak signifikan dalam memecahkan masalah ini yaitu jalur drainase yang memutari pompa air direkonstruksi dengan memindahkan pompa air ke wilayah sekitar gedung L4 sehingga drainase yang sebelumnya berkelok bisa mengalirkan air dengan lancar tanpa ada hambatan yang berarti.
Tak menyerah begitu saja, kejadian banjir ini tentunya tuai berbagai harapan. Baik itu dari pihak fakultas maupun dari mahasiswa.
“Mudah-mudahan fakultas bisa segera menangani dan bekerja sama dengan baik dengan universitas untuk segera berbenah,” harap Sudarno selaku staf FEB.
Arya turut meniupkan harapan, jika ingin membangun suatu gedung yang baru atau sarana prasarana baru semua aspek itu harus diperhatikan termasuk dari aspek lingkungan dan aspek hal-hal mitigasi.***
Penulis dan reporter:
Zahwa Zahira
Vittorio Dijulian Wibisono
Husain Akmal Faiz
Retno Setiyowati
Editor: Lidwina Nathania