Kabar Kilas

Aksi Solidaritas Digelar, Tuntut Pembebasan Mahasiswa yang Ditahan

Seorang mahasiswa membentangkan kertas seruan yang bertuliskan “Kawan Kami Bukan Kriminal”. (Rabu, 21/05/25) [Ann/Magang BP2M]
Seorang mahasiswa membentangkan kertas seruan yang bertuliskan “Kawan Kami Bukan Kriminal”. (Rabu, 21/05/25) [Ann/Magang BP2M]

Mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes) melakukan aksi solidaritas di Simpang Tujuh. Aksi tersebut digelar sebagai respons atas permintaan keluarga mahasiswa yang ditahan untuk membantu mengawal isu ini. Dimulai pada pukul 15.30 hingga 17.24 WIB, aksi ini diwarnai dengan orasi serta berbagai poster bertuliskan tuntutan pembebasan. 

Dalam rangkaiannya, terdapat aksi simbolis berupa peletakan jas almamater Unnes dan tabur bunga.  Kedua simbol ini mencerminkan ketidakpuasan mahasiswa atas sikap kampus yang dianggap pasif dalam menanggapi penahanan rekan mereka sehingga dinilai pihak kampus tidak berpihak ke mahasiswa Unnes.

Tama, perwakilan dari keluarga mahasiswa yang ditahan, menyatakan bahwa penahanan telah berlangsung selama tiga minggu tanpa kejelasan mengenai proses selanjutnya. Ia berharap pihak kampus dan penegak hukum segera memberikan kepastian.

“Sudah 21 hari berlalu, dan rekan-rekan dari Unnes seperti Mas Afta seperti Mas Akmal, Mas Kemal serta kawan-kawan dari Universitas Diponegoro (UNDIP), Universitas Semarang (USM), maupun Universitas Muhammadiyah Semarang (UNIMUS), belum mendapatkan kejelasan. Sampai kapan kondisi ini akan dibiarkan?” jelasnya.

Ia juga mengungkapkan bahwa keluarga telah menempuh berbagai jalur formal, termasuk pendekatan melalui pihak kampus dan aliansi mahasiswa Unnes. Tama menilai pihak kampus tidak memberikan respon yang cukup baik untuk menyelesaikan kasus ini.

“Kami sangat menyayangkan sikap diam dari pihak kampus. Kami sebagai keluarga menekan pihak kampus untuk bertanggung jawab atas nasib teman-teman kami yang sampai saat ini belum dibebaskan. Yang saya lihat, pihak kampus terkesan bertele-tele dalam menangani kasus ini,” ungkapnya.

Senada dengan hal tersebut, Rara selaku anggota Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM KM) Unnes, menyampaikan bahwa aksi solidaritas ini dilakukan atas permintaan dari pihak keluarga mahasiswa yang ditahan.

“Adanya campaign ini ya sebenarnya merupakan permintaan dari keluarga ya,” ungkapnya.

Rara menambahkan bahwa aksi ini merupakan bentuk solidaritas kolektif dari mahasiswa Unnes, khususnya mereka yang tergabung dalam organisasi-organisasi kampus. “Kami di sini adalah bentuk-bentuk aksi solidaritas gitu. Mereka adalah bagian daripada anak BEM dan mereka adalah bagian dari anak yang aktif di organisasi, baik itu di lingkungan akademik maupun non-akademik,” tuturnya.

Ia berharap mahasiswa yang masih ditahan segera dibebaskan dan pihak kampus lebih tanggap terhadap situasi yang menimpa warganya. Rara juga menekankan pentingnya perjuangan dan kesadaran mahasiswa dalam mengawal kasus ini.

“Harapannya jelas, pertama kami ingin kawan kami segera dibebaskan. Kedua untuk kampus kami ingin bahwasannya mahasiswa ini juga terus aktif ataupun sadar bahwasannya perjuangan kolektif antar kawan kami ini bukan tentang perjuangan individu. Kita juga harus terus mengawal, dan menyuarakan kawan-kawan kami yang masih ditahan,” ungkapnya.

Reporter: Sultan (Magang BP2M), Basith (Magang BP2M), Adiel (Magang BP2M), Haidar (Magang BP2M), Ann (Magang BP2M), Lidwina

Penulis: Sultan (Magang BP2M), Basith (Magang BP2M), Adiel (Magang BP2M), Haidar (Magang BP2M

Editor: Anastasia Retno

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *