Universitas Negeri Semarang (Unnes) tengah berduka atas berpulangnya Iko Juliant Junior pada Minggu, (31/08/2025). Malam yang penuh duka menyelimuti mahasiswa, keluarga, dan masyarakat yang mendengar kabar tutup usianya mahasiswa Fakultas Hukum (FH) Unnes angkatan 2024 ini. Pada Selasa, (02/09/2025) pukul 19.00 WIB, aksi solidaritas ini diawali dengan doa bersama. Rangkaian kegiatan ini berupa pembacaan doa, puisi, orasi, dan nyanyian rohani. Doa bersama diinisiasi oleh mahasiswa FH Unnes sebagai bentuk solidaritas bersama untuk mendoakan mendiang Iko. Diselenggarakan di halaman depan Gedung Dekanat FH, mereka membawa lilin dan bunga yang diletakkan di sekitar patung Dewi Themis.
“Seminimal-minimalnya, kita dari mahasiswa ini bergerak untuk solidaritas, untuk berdoa bersama, agar nantinya mendiang Iko ini biar bisa tenang di alam sana,” ujar Gossan, Ketua BEM FH Unnes menyampaikan latar belakang aksi solidaritas ini.
“Mari teman-teman kita membacakan doa bersama, kita lantangkan doa kita yang paling dalam. Jadi teman-teman, saya mohon untuk berdoa sesuai kepercayaan masing-masing. Berdoa dimulai,” ucap Gossan mengawali doa bersama.
Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Hukum (DPM FH) Unnes menyampaikan bahwa aksi solidaritas ini sebagai bentuk kemanusiaan.
“Kita bersama-sama melakukan aksi ini sebagai bentuk rasa kemanusiaan dan solidaritas,” ungkapnya.
Selain dari doa bersama, dibacakan pula puisi berjudul “Mau Aku Kembali Memberitahu Kepulanganku Wahai Ibuku” oleh Muhammad Raafi Adiputra.
“Kujunjung titahmu kembali pulang. Biar ragaku dilahap jalan, jiwaku datang kembali ke sarang.” Itulah penggalan puisi yang dibacakan oleh Raafi.
Samuel Samosir, Ketua Kerohanian Mahasiswa Kristen menyampaikan wujud belasungkawanya.
“Tentu kaget, terpukul, sedih, karena itu namanya juga temanku, anggotaku, adikku, adik tingkatku. Ya aku merasa kehilangan juga,” lugasnya.

Bima salah satu teman kelasnya menceritakan kepribadian mendiang Iko semasa hidupnya,
“Iko itu bener-bener orang yang energik, dia itu orang yang fun banget pokoknya. Energi positif itu selalu hadir ketika dia ada di sekitar kita,” kenangnya.
Diakhir, Wiyu Ghany Allatif Yudistira, Ketua BEM Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) menyampaikan harapannya terkait kejadian yang menimpa mendiang Iko.
“Atas informasi yang tersebar di media sosial harapannya sih, benar-benar perlu ada usut tuntas karena ketika berbicara meninggalnya almarhum mas Iko ini, ya banyak janggalnya juga. Ya kami berharap ada gerakan bersama untuk usut tuntas, agar atensi besar jangan hanya di Unnes saja,” tiup harapnya.
Reporter dan penulis: Salma Afifah, Husain Akmal, Sultan Ulil
Editor: Lidwina