Maring Institute bersama Aksi Kamisan Semarang menggelar sebuah pertunjukkan ekspresi seni masyarakat sipil bertajuk “Kumpul Kekuatan” di Auditorium Imam Bardjo Universitas Diponegoro (Undip) Pleburan. Dimulai sekitar pukul 19.30 WIB, ratusan penonton berdatangan turut meramaikan acara tersebut dalam rangka memperingati September Hitam pada Sabtu, (20/9/2025).
“Kumpul Kekuatan” dipilih sebagai tajuk acara ini guna menyatukan kekuatan masyarakat sebagai upaya solidaritas di tengah represifitas aparat.
“Kita perlu untuk mengumpulkan kekuatan agar kita bisa tahu: seberapa besar kita? dan seberapa kuat kita? Untuk menghadapi banyaknya represifitas yang terus datang ke kita,” ucap Merah, salah satu pihak penyelenggara acara.
Pertunjukkan ekspresi masyarakat sipil ini disambut meriah oleh seluruh peserta yang berdatangan. Berbagai penampilan grup musik yang berlangsung diantaranya Kaukab, Woman in Bloom, Mahranazih x Ijonk, Sukatani, dan yang terakhir adalah Majelis Lidah Berduri. Tak hanya penampilan itu, penyampaian orasi juga digaungkan pada sela-sela acara pertunjukkan musik.
![Suasana persiapan di Auditorium Imam Bardjo Universitas Diponegoro (Undip) sebelum dimulainya rangkaian acara “Kumpul Kekuatan” dalam rangka memperingati September Hitam pada Sabtu, (20/9/2025) [BP2M]](https://linikampus.com/wp-content/uploads/2025/09/IMG_0460-1-1024x683.jpg)
Orasi digaungkan oleh salah satu perempuan dari Aksi Kamisan Semarang yang menyampaikan pesan untuk merawat ingatan, memupuk harapan, dan menyatukan kekuatan atas beberapa kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang pernah terjadi selama bulan September. Beberapa diantaranya yaitu: Tragedi Trisakti, Semanggi satu dan dua, kasus Munir, Wiji Thukul, dan Salim Kancil.
“Terima kasih kepada kawan-kawan yang telah merawat ingatan, memupuk harapan dalam sebuah kekuatan. Kawan kita diculik, ditangkap, kita diadu domba. Kawan-kawan, kita kumpul untuk bergoyang, karena kita akan melangkah lebih jauh. Kuatkan solidaritas, kita pupuk impian untuk masa depan yang lebih baik,” tegasnya.
Dalam pertunjukan ekspresi masyarakat sipil, salah satu penonton bernama Andika menyatakan kesan mereka terhadap acara yang bertajuk “Kumpul Kekuatan” ini. Ia merasakan keseruan, terutama karena adanya grup musik Sukatani yang ia tunggu-tunggu.
“Seru, karena malam minggu juga kan dan yang paling ditunggu itu Sukatani,” ungkapnya.
Merah, menyampaikan harapannya agar masyarakat sipil bisa membangun kesadaran dan kepercayaan diri supaya bersama-sama mengumpulkan kekuatan ditengah represifitas aparat. Ia juga mengharapkan dari tagar “Reset Indonesia” dapat menambah kesadaran masyarakat di setiap daerah.
“Harapannya, semua daerah mulai bertambah luas kesadaran publiknya, serta bertambahnya kekuatan. Akhirnya, kita tidak lagi mengalami kekalahan. Kita mendapatkan kemenangan dan punya kekuatan besar,” tiup harapannya.
Ditutup dengan penampilan dari Majelis Lidah Berduri, para penonton membubarkan diri sekitar pukul 23.00 WIB. Tim penyelenggara bersama panitia turut membersihkan venue seusai pertunjukkan ekspresi seni masyarakat sipil malam itu.
Reporter dan penulis: Haidar Ali, Husain Akmal
Editor: Lidwina Nathania