Beranda Berita Kabar Kilas unnes

Apresiasi Civitas Akademika, Malam Puncak Unnes Award 2025 Sukses Digelar

Penyerahan buket bunga sebagai tanda pemenang nominasi acara Unnes Award 2025, Senin (23/11/2025) (BP2M)
Penyerahan buket bunga sebagai tanda pemenang nominasi acara Unnes Award 2025, Senin (23/11/2025) (BP2M)

Malam puncak Unnes Award 2025 sukses digelar meriah pada Minggu (23/11/2025) di Auditorium Universitas Negeri Semarang (Unnes). Acara yang diinisiasi oleh Kementerian Dalam Negeri, Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM KM) Unnes, ini menjadi ajang apresiasi bagi seluruh civitas akademika yang berada  di Unnes raya.

Hellen, selaku ketua pelaksana Unnes Award 2025, menyampaikan bahwa Unnes Award bukan sekadar apresiasi, namun bentuk dukungan dari berbagai pihak untuk Civitas Akademika Unnes. “Unnes Awards itu bukan sekedar apresiasi,  Tapi itu sebagai dukungan dari berbagai pihak,” jelasnya.

Hellen juga menambahkan bahwa Unnes Award dibutuhkan sebagai pendobrak minat dan motivasi mahasiswa untuk menggali prestasinya. “Ternyata anak-anak berprestasi itu diapresiasi loh sama Unnes dan BEM KM,” ungkapnya.

Unnes Award 2025 memberikan penghargaan kepada dua kategori nominasi, yaitu The Most dan The Best yang menghadirkan 12 penerima penghargaan nominasi. Nominasi tersebut di antaranya The Most Favorite Dean, The Most Favorite Faculty, The Most Favorite Students Representative Council, The Best Student Academic, The Best Student Non Academic, The Most Favourite Content Creator, The Best Social Activity Agenda, The Best Student Development Program, The Most Favorite Students Unit, The Most Favorite Students Association, The Most Favorite Regional Association, dan The Best Event. 

Dua belas penerima penghargaan tersebut disaring melalui dua tahap. Penyaringan tahap satu dilakukan melalui pemilihan pada instagram story Unnes Award, baik kategori The Most maupun The Best. Pada penyaringan tahap kedua, kategori The Most dilakukan dengan pemungutan suara melalui website resmi Unnes Award, sedangkan kategori The Best disaring melalui penilaian juri. 

Yang menarik perhatian dalam kategori The Most Favorite Student Association adalah konsistensi tiga Himpunan Mahasiswa (HIMA) dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), yaitu Akuntansi, Manajemen, dan Pendidikan Ekonomi. Ketiganya secara berturut-turut menjadi tiga besar nominasi dalam tiga tahun terakhir (2023–2025) dengan pola kemenangan yang bergantian.

“Tahun 2023 yang dapet Akuntansi, tahun 2024-nya  Pendidikan Ekonomi, terus sekarang 2025 Manajemen,” jelas Akhtar selaku ketua HIMA Manajemen. 

Angga Dwi Arjanto, salah seorang mahasiswa yang mengikuti Unnes Award, berhasil dinobatkan sebagai pemenang nominasi kategori The Most Favourite Content Creator 2025. Perjalanannya untuk mencapai panggung kemenangan tersebut tidaklah mudah. Ia bercerita bahwa sebelumnya pernah mencoba peruntungan mengikuti Unnes Award dengan kategori The Best Academic 2024, namun langkahnya terhenti lantaran gugur dalam pemilihan tahap pertama.

“Kebetulan pada tahun 2024 sudah pernah mengikuti di kategori The Best Academic, tapi hanya sampai di tahap satu,” kenangnya.

Kegagalan itu tidak membuatnya berhenti. Ia memilih bangkit dan mencoba peruntungan di Unnes Award pada kategori The Most Favorite Content Creator. Langkahnya dalam mencapai nominasi The Most Favourite Content Creator 2025 turut dibantu dengan berbagai prestasi yang dia miliki sebelumnya seperti juara dua Konten Scoopy VeloCreativity, meraih juara harapan dua dalam Kompetisi Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (PILMAPRES) FEB,  hingga berhasil lolos Unnes Giat Internasional 2025.

Namun, di balik gemerlap panggung dan tepuk tangan penonton, perjalanan menjadi content creator bukan tanpa rintangan. Angga mengakui ada tantangan yang kerap menguji kesabaran. Mulai dari memory card yang selalu nyaris penuh hingga komentar tajam sebagian warganet yang tak sejalan dengan gagasan kreatifnya.


“Keluh kesahnya paling membutuhkan memori. kalo selesai konten harus bersihkan dulu, kalau nggak dibersihkan memorinya pasti penuh,” tuturnya.

“Sama itu, kadang ide (konten) kita tuh yang diharapkan berbeda dari yang lain, kadang tidak disukai oleh netizen atau followers kita,” lanjutnya.

Ia juga menambahkan bahwa pada awal mula menapaki dunia content creator, popularitas adalah sesuatu yang terasa sangat jauh untuk dijangkau. Ia harus membangun audiensnya dari titik nol, dengan mengunggah konten secara konsisten dan terus menyesuaikan diri dengan arus tren yang bergerak cepat.

“Mungkin untuk awal jadi kreator agak sulit ya mencari viewnya. Dia (viewers) menyukai ketika saya mengunggah prestasi. Itu penonton nya langsung banyak, komennya banyak. jadi kita harus mengetahui viewers itu maunya apa,” jelasnya.

Para peserta dan penyelenggara memiliki beragam harapan untuk Unnes Awards tahun berikutnya. Akhtar berharap agar ajang ini tidak hanya menjadi kompetisi, tetapi juga pemersatu seluruh elemen kampus. Wafiq, Ketua HIMA Pendidikan Ekonomi juga mengusulkan adanya peningkatan transparansi hasil voting, seperti pengumuman selisih suara, agar suasana pengumuman pemenang lebih mendebarkan.

“Mungkin di dalam penyebutan nominasi bisa ditambahkan transparansi hasilnya, biar kita sebagai peserta yang hadir juga tahu hasil dan selisihnya,” ujar Wafiq.

Selaras dengan Ahmad Salikan, Lina sebagai penonton berharap sistem penilaian ke depan tidak hanya mengandalkan popularitas melalui voting, tetapi juga mempertimbangkan aspek prestasi dan kualitas nyata yang telah dicapai oleh setiap nominasi.

Disisi lain, Ketua Pelaksana Unnes Awards 2025, Hellen Alifia Kurnia, menyampaikan harapan besarnya agar acara ini dapat terus memotivasi dan membuka minat bakat mahasiswa.

“Harapannya itu kita (Unnes Award) dapat  mengapresiasi dan juga bisa memotivasi,” ujarnya.

Dengan masukan dan harapan dari berbagai pihak, Unnes Awards tahun berikutnya diharapkan dapat terus berkembang menjadi ajang yang lebih inklusif, transparan, dan bermakna bagi seluruh keluarga besar Unnes.

Penulis: Husein Akmal Faiz, Haidar Ali, Vivin Santia, Zahwa 

Reporter: Husein Akmal Faiz, Haidar Ali, Vivin Santia, Zahwa

Editor: Anastasia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *