Naila Faza Kamila, mahasiswa jurusan Kimia, menginginkan Unnes memiliki CCTV demi keamanan di sekitar kampus (Sumber foto: Fb/Naila Faza Kamila)
Naila adalah salah satu mahasiswa Unnes yang telah kehilangan motor miliknya. Saat berbincang-bincang tentang kronologi kejadian kehilangan, ia juga sempat berpesan kepada Unnes supaya Unnes membeli CCTV demi keamanan kampus.
Raut wajah Naila Faza Kamila, mahasiswa jurusan Kimia terlihat mengerut ketika ditemui reporter www.linikampus.com untuk diwawancarai menyoal curanmor yang menimpanya, Kamis siang (1/6) di depan gedung D6 FMIPA Unnes.
Naila adalah salah satu mahasiswa Unnes yang telah kehilangan motor miliknya. Saat berbincang-bincang tentang kronologi kejadian kehilangan, ia juga sempat berpesan supaya Unnes membeli CCTV demi keamanan Kampus.
“Jika ada CCTV kita akan mudah mengenali gerak-gerik pelaku, sehingga curanmor bisa dihindarkan dan diantisipasi. Mahasiswa akan merasa aman jika membawa motor ke kampus tanpa harus was-was,” ujarnya.
Pesan-pesan tentang curanmor lainnya, juga dilontarkan oleh Rifki Ilhami, mahasiswa jurusan Manajemen, yang juga menjadi korban kehilangan motor pada Kamis malam (1/6) di parkiran PKM C6. Ia, berpendapat bahwa Unnes harus mempertegas jalur kendaraan yang terstruktur dan jelas (di setiap fakultas-red).
“Jadi, pihak keamanan bisa menelusuri tindakan curanmor jika kembali terjadi dengan menyusuri jalan sirkulasi keluar masuknya kendaraan. Unnes juga perlu meningkatkan penjagaan dengan satpam untuk berkeliling,” harap Rifki.
Agar tidak bernasib sama dengan Rifki ilhami dan Naila, mereka menghimbau kepada teman-teman mahasiswa yang lain untuk senantiasa waspada, di kampus sekalipun.
“Jangan mengandalkan pihak keamanan kampus, dan mengandalkan kunci dari pabrik saja. Usahakan ada kunci pengganda. Agar maling tidak bisa langsung bisa membawa motor yang sudah dibobol,” ujar Rifki.
Pendapat Mahasiswa Terhadap Sistem Keamanan Kampus Yang Cenderung Belum Konsisten
Maraknya berita mengenai pencurian motor di Unnes membuat Siti Humaizah, mahasiswi jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (PKK) merasa diresahkan dan khawatir.
“Untuk mengantisipasi kasus curanmor, perlu adanya pengamanan dari masing-masing pemilik kendaraan, lebih untuk kendaraan seperti gembok dobel dan kunci stang yang berlawanan arah sehingga tidak mudah dibobol,” tambah Siti.
Siti juga merasa, pengecekan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) di fakultasnya belum diberlakukan secara konsisten. Hal ini juga dirasakan pula oleh Agung Dwi Setiawan Nugroho, mahasiswa jurusan Elektro. Kebijakan satu jalur masuk-keluar yang dimulai pukul 18.00 WIB di Fakultas Teknik memang dilaksanakan, namun tidak dijaga selama 24 jam.
“Hal ini bisa menjadi penyebab, adanya tindak curanmor sehingga masih perlu dibenahi,” tambah Agung.
Berbeda dengan pendapat Firyal Nihalya Salsabiala, jurusan Bahasa Jawa tentang sistem keamanan kampus. Firyal menganggap bahwa Unnes telah memberikan keamanan yang maksimal. Namun, melihat Unnes yang merupakan kampus yang menyatu dengan pemukiman masyarakat, sehingga perlu adanya alternatif keamanan lain. [Ulfa, Lala, Fiskal]