Penonton riuh sembari bertepuktangan saat penari pria merekatkan tubuhnya dengan penari wanita. [Doc.Santi] |
BP2M – Senin malam (28/11) terdengar sorak-sorai penonton di
Lorong C7 Fakultas Ilmu Sosial (FIS) Unnes. Dua lampu
dengan sinarnya yang berwarna kuning menerangi tempat itu. Udara malam yang dingin
tidak menyurutkan peserta lomba tari
melenggak-lenggokkan tubuhnya di depan para juri. Sesekali penonton riuh
sembari bertepuktangan saat penari pria merekatkan tubuhnya dengan penari
wanita.
Lorong C7 Fakultas Ilmu Sosial (FIS) Unnes. Dua lampu
dengan sinarnya yang berwarna kuning menerangi tempat itu. Udara malam yang dingin
tidak menyurutkan peserta lomba tari
melenggak-lenggokkan tubuhnya di depan para juri. Sesekali penonton riuh
sembari bertepuktangan saat penari pria merekatkan tubuhnya dengan penari
wanita.
Ternyata sekerumunan orang itu tengah menyaksikan acara Pekan Seni dan
Olahraga Program Studi Pendidikan IPS (Psiodips) Unnes. Terlihat dua dosen muda
Pendidikan IPS dan puluhan mahasiswa hadir
berbaur menyemarakkan
acara. Dengan balutan erat
kekeluargaan dalam kesederhanaan, acara ini bertajuk “Mengembangkan
Kreativitas, Sportivitas, dan Solidaritas dalam semangat kekeluargaan.”
Olahraga Program Studi Pendidikan IPS (Psiodips) Unnes. Terlihat dua dosen muda
Pendidikan IPS dan puluhan mahasiswa hadir
berbaur menyemarakkan
acara. Dengan balutan erat
kekeluargaan dalam kesederhanaan, acara ini bertajuk “Mengembangkan
Kreativitas, Sportivitas, dan Solidaritas dalam semangat kekeluargaan.”
Di tiap acara tidak menutup kemungkinan
terjadi beberapa hambatan, salah satunya kemoloran waktu.
Ketua Panitia, Heri Setyawan mengakui panitia belum terlalu siap karena merupakan kali pertama
Himpunan Mahasiswa Prodi (Himpro) Pendidikan IPS mengadakan acara.
terjadi beberapa hambatan, salah satunya kemoloran waktu.
Ketua Panitia, Heri Setyawan mengakui panitia belum terlalu siap karena merupakan kali pertama
Himpunan Mahasiswa Prodi (Himpro) Pendidikan IPS mengadakan acara.
Meski demikian, salah seorang penonton menikmati rangkaian acara
tersebut. “Acaranya bagus, mbak. Tetapi sangat disayangkan sempat molor waktu.” ujar Dwi Setyaningsih. [Febri Susanti]