Ramadan penuh berkah, ada diskusi menyoal masa depan. Rektor Unnes yang punya hajat membuka diskusi. Tentang konservasi yang mungkin masih kontroversi. Beberepa saat lalu, konservasi yang jadi identitas Unnes serasa koma. Diskusi “Masa Depan Unnes Konservasi dalam Perspektif Media di Auditorium Unnes. Foto: Humas Unnes Kamis sore (17/7) jelang buka puasa senja membalut suasana pelataran
Sejak diturunkannya Alquran oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril ribuan tahun lalu, Alquran tetap menjadi kitab suci pegangan umat manusia yang tak lekang oleh jaman. Demikian salah satu petikan ceramah KH. Buchori Mashuri saat kegiatan tarawih keliling Badan Amalan Islam (BAI) Jateng putaran VI di auditorium Unnes, Jumat (4/7). Ia juga
Bagi anda yang hendak berpartisipasi dalam Pemilihan Presiden 2014 (9 Juli) di Kota Semarang, hari ini Rabu (25/6) merupakan hari terakhir pendaftaran pengalihan Tempat Pemungutan Suara (TPS). Khususnya bagi calon pemilih yang datang dari luar kota dan dari luar Jawa, bisa mendaftarkan diri ke Komisi Pemillihan Umum (KPU) Kota Semarang. Anda cukup membawa Kartu Tanda
taringa.net Dalam Pemilu lembaga kemahasiswaan sudah sepatutnya bersikap netral tanpa memilihak salah satu, hal tersebut diungkapkan oleh Chafid Rohman Gubernur Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Negeri Semarang, Jumat (20/6) “Untuk memberikan pendidikan politik kepada mahasiswa dan masyarakat kita berupaya untuk bersikap netral tanpa ada pengarahan suara kesalah satu
Kader Konservasi– Perwakilan LK dan UKM berfoto bersama saat mengikuti Diklat Kader Konservasi, Kamis (19/6). Mereka diharapkan menularkan nilai konservasi pada civitas akademika Unnes dan masyarakat. Foto: M. Ulum Meskipun konservasi dinilai baik, namun belum sepenuhnya sivitas akademika Unnes menerapkan nilai-nilai konservasi. Oleh karena itu, kesadaran nilai-nilai konservasi perlu ada pada semua sivitas akademika Unnes.
Hajat pemilihan presiden 2014 telah tampak dihiasi kampanye hitam yang menjurus pada isu Suku, Ras, dan Agama. Perbedaan (agama) mengandung ambivalensi dalam praksisnya. Di satu sisi, mampu menjadi sarana integrasi sosial bagi umat beragama. Namun di sisi lain, mampu menjadi sarana disintegrasi sosial yang menimbulkan perpecahan, ketegangan, maupun friksi. Pertimbangan tadi melatarbelakangi Kelompok Kajian Multikultural