LINIKAMPUS Blog Uncategorized Jalur Bus Unnes Memendek
Uncategorized

Jalur Bus Unnes Memendek

Survei Sikap Mahasiswa Universitas Negeri Semarang Terhadap Aksi Demonstrasi

Bus Universitas Negeri Semarang (Unnes) kini punya aturan baru terkait rute perjalanan bus. Seperti yang diungkapkan Kepala Badan Administrasi Umum dan Kepegawaian (BAUK) Unnes,  Anwar Haryono bahwa bus Unnes mengalami perubahan jalur.

 “Sebelumnya, bus ini beroperasi mengelilingi hampir seluruh kawasan di Unnes. Namun, mulai awal tahun 2014 jalur yang berlaku bagi bus Unnes adalah FIP–FIK–FT–FH–FE–FIS–simpang tujuh Unnes.”

Anwar mengatakan bahwa perubahan jalur bus ini merupakan pengembangan dari kebijakan konservasi yang dicetuskan oleh Rektor Unnes sebelum Fathur Rokhman. Sejak pencetusannya sebagai Kampus Konservasi pada 12 Maret 2010, Sudijono berharap warga Unnes sehat dengan banyak berjalan dan bergerak. Selain itu, juga diharapkan agar kampus tidak banyak asap kendaraan bermotor.

“Mulai awal tahun ini, bus tidak jalan di kawasan barat, karena kawasan barat tidak terlalu jauh dan sudah cukup rindang. Maka dari itu, bus diarahkan ke timur karena di sana daerahnya tidak rindang, sehingga jika ada mahasiswa yang kepanasan saat jalan kaki dibantu dengan bus kampus tersebut,”  jelas Anwar (10/3).

Sayang, kebijakan ini belum diketahui seluruh warga Unnes. Zakiya dan Ulfa, dua mahasiswa Fakultas Teknik (FT) mengaku tidak tahu tentang kebijakan baru ini. Mereka juga menyayangkan kurangnya sosialisasi terkait kebijakan baru tersebut. Kurangnya sosialisasi mengenai kebijakan baru bus Unnes ini juga dirasakan Sugiariyanti, dosen Psikologi. “Jujur saya sendiri belum tahu benar tentang kebijakan ini. Entah karena belum adanya sosialisasi atau mungkin saya yang kudet,” ungkapnya.

Kebijakan ini tidak sepenuhnya berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Seperti yang diungkapkan Teguh Prihanto, Ketua Divisi Arsitektur Hijau dan Transportasi Internal Badan Pengembangan Konservasi, “Sebagai Kampus Konservasi, Unnes belum memiliki kelengkapan infrastruktur untuk pejalan kaki. Misalnya seperti zebra cross,” jelasnya ketika dihubungi via telepon.

Harapan muncul dari berbagai kalangan terkait dengan memendeknya jalur bus ini. “Saya berharap agar warga Unnes tetap mudah sampai Rektorat, Auditorium maupun perpustakaan pusat tanpa harus mengganggu kebijakan yang dibuat,” ungkap Sugiariyanti. Ia berharap agar bus Unnes bisa lebih diperhatikan, dikelola bahkan dijadwal keberangkatannya. Dita, Hendro, Rena

Exit mobile version