LINIKAMPUS Blog Uncategorized Pinokio Penyambung Perkumpulan Teater
Uncategorized

Pinokio Penyambung Perkumpulan Teater

Pementasan monolog “Negeri Pinokio” di B6 FBS Unnes [dok.BP2M]

BP2M-Teater SS Unnes adakan pementasan kerja sama dengan Universitas Negeri Surabaya (Unesa) yang menampilkan pertunjukkan monolog “Negeri Pinokio”dengan pelakon Dimas dari Unesa, Kamis (22/1).


Negeri Pinokio mengkritisi keadaan sosial, keadaan birokrasi juga mengenai cinta. Diceritakan 9 kucing dengan berbagai karakter, seperti Neptunus kucing yang bermain-main dengan air dan Uranus kucing yang menganggap air sebagai kebutuhan, sebagai lambang kehidupan sosial manusia saat ini. Ada pula pelanggan pangkas hidung Skyspace yang melambangkan pejabat, sedangkan cinta sendiri diumpamakan dengan kisah cinta Skyspace dengan Gray Cloudia.

“Pertunjukkan monolog ini bertujuan mempererat tali silaturahmi juga memungkinkan kerja sama antara Unnes dan Unesa”, ujar Dimas Adi Putra pelakon asal Unesa. Teater SS juga mengundang perkumpulan-perkumpulan teater se-Semarang, seperti Teater Esa, Teater Wadas, Teater Among Iwa, Teater Kapling, Teater MK, serta beberapa perkumpulan teater dari Salatiga seperti Teater Getar dan Teater Melayu.

Setelah pertunjukkan selesai, diadakan diskusi mengenai teatrikal dan pertunjukkan yang telah berlangsung. Diskusi berjalan dengan beberapa kritik, saran serta tanggapan dari masing-masing perkumpulan. Efendi asal salatiga mengatakan pementasan sukses meski persiapan hanya 3 minggu.
“Persiapan sejak tanggal 1 Januari, dan tanggal 18 Januari kemarin sempat juga pentas di Surabaya dengan naskah yang sama, Negeri Pinokio karya Kateng Mahda Sitatang”, ungkap Dimas. Agung dari Teather Esa juga menanggapi pementasan tersebut, “Esensinya sudah ada, namun dari segi estetika kurang.”

Dimas Adityaputra mempunyai harapan besar dalam dunia sendratasik, “Saya ingin mengumpulkan sendratasik-sendratasik seluruh Indonesia dan mengadakan pertemuan sendratasik se-Indonesia dimulai dari Semarang dan Surabaya”, pungkasnya. [Siti, Devi]



Editor : Ika Nur Amalia

Exit mobile version