Survei Sikap Mahasiswa Universitas Negeri Semarang Terhadap Aksi Demonstrasi
Kabar Uncategorized

Indonesia Butuh Pemuda Berkarakter

Yoyok Riyo Sudibyo menyampaikan materi dalam Seminar Nasional. [BP2M/Nida] 
“Berikan aku seribu orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari
akarnya, berikan aku satu pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia” – Bung Karno

BP2M – Sebuah pencapaian hidup tidak dapat dilakukan
dengan instan, semua hal tentang pencapaian kesuksesan harus mengikuti alur
yang tidak mudah dan singkat. Acara yang bertema “Bongkar semangat mudamu,
bersinergi dalam satu peran. Pemuda untuk pendidikan Indonesia” diharapkan
mampu membuka hati dan pikiran para pemuda, terutama bagi tujuh ratus mahasiswa
yang menghadiri Auditorium saat itu.
Atitik Nurhijah,
Mahasiswa Jurusan Pendidikan Akuntansi memahami sebagai pemuda harus percaya
pada kemampuan diri sendiri. “Pemuda harus memiliki loyalitas yang tinggi dan
tidak meninggalkan orang lain yang membutuhkannya,” tuturnya.
Karakter pemuda
yang dicari tentu karakter luar biasa yang hebat dan berbeda. Seperti salah
satu pembicara yang hadir di seminar itu, Andri Rizki Putra, Pendiri Yayasan
Pemimpin Anak Bangsa, dia memilih keluar sekolah saat dibangku SMP karena
melihat banyak kecurangan yang terjadi saat UN, ada oknum yang menjual kunci
jawaban. Andi merasa belajarnya selama ini sia-sia. Dia pernah melaporkan
kecurangan yang terjadi di sekolahnya, namun tidak ada tanggapan. Hingga dia
memilih keluar dan kejar paket C. “Walaupun saya dikucilkan, saya akan tetap
mempertahankan sikap jujur karena manusia diberi kemampuan untuk menentukan
kehendaknya,” ungkap Andri Rizki. Walaupun kejar paket C, dia bisa menamatkan
pendidikan di Fakultas Hukum, Universitas Indonesia.
Jemi Ngadiyono,
Pencetus Gerakan 1000 Guru, beranggapan bahwa pemuda harus mempunyai karakter.
Sebagai contoh, profesi guru merupakan panggilan jiwa bukan hanya panggilan
kerja. “Jadi guru jangan hanya datang, tetapi harus bisa memotivasi anak
didiknya.” Dia juga merefleksikan para hadirin dengan menontonkan video dari
Asnat Bell, seorang guru dari NTT yang hanya digaji RP50.000 per bulan. “Saya
mengajar agar anak – anak bisa membangun desa dan negara” ungkap Asnat Bell
dalam tayangan video tersebut.
Yoyok Riyo Sudibyo, mengungkapkan bahwa dia sangat serius menjadi
Bupati, “Saya orang desa, tapi saya tidak mau kalah. Saya harus berhasil,”
ungkapnya. Ia pun menambahkan bahwa Batang sudah mulai dikenal dan mampu
memberikan kebaikan. Semangat Yoyok sekiranya perlu diteladani para pemuda.
“Pemuda hendaknya sibuk meningkatkan kualitas diri. Indonesia membutuhkan
pemuda berkarakter. Jangan sibuk mengkritisi orang lain,” tutupnya. [Dian]

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *