Survei Sikap Mahasiswa Universitas Negeri Semarang Terhadap Aksi Demonstrasi
Kabar Uncategorized

Debat Capresma – Cawapresma Jadi Pijakan Mahasiswa dalam Memilih

Dok. BP2M/Gema. 4 pasangan calon capres-cawapres mahasiswa 2018 dalam debat yang diselenggarakan oleh KPUR KM 2017 (28/11).
Masa perhelatan politik kampus sudah mulai digaungkan. Beragam informasi kampanye dialogis ataupun debat akan segera dilaksanakan bahkan adapula yang telah terlaksana. 

Semarang, Linikampus.com – Selasa malam (28/11), serangkaian penyelenggaraan Pemilihan Umum Raya (Pemira) Universitas Negeri Semarang (Unnes) 2017 telah menempuh tahap awal.
Tahap awal tersebut yakni debat Calon Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM KM) Unnes 2018. 
Debat yang dilaksanakan di Gedung C7 lantai 3 Fakultas Ilmu Sosial ini menghadirkan 4 panelis, diantaranya Ketua Komisi Pemilihan Umum Kota Semarang, Henry Wahyono, Owner PT. BorSya Cipta Communica (BCC) Boris Syaifullah, dan Presiden Mahasiswa BEM KM Unnes 2013, Makhmud Kuncahyo.
Acara debat dimulai dengan penyampaian visi dan misi dari keempat pasangan calon (paslon) Capres dan Cawapres mahasiswa. Diiringi dengan penayangan video perkenalan, tiap paslon memperkenalkan identitasnya masing-masing. 
Sesi pertama dari debat dilakukan dengan menjawab pertanyaan yang disampaikan oleh para panelis, dipandu oleh moderator. Terlepas dari kendala yang ada, proses debat berlangsung kondusif. Dalam sesi tersebut, keempat paslon mengungkapkan gagasan-gagasan dalam menjawab pertanyaan.
Sedangkan, sesi puncak acara debat berlangsung saat tahap tanya jawab antarpaslon. 
Masing-masing paslon memperoleh undian berupa tema yang akan menjadi dasar dalam menyusun pertanyaan yang diajukan kepada pasangan lawan. 
Paslon urut 1, Willy-Nugi berpasangan dengan paslon urut 4, Aji-Tiwi. Sedangkan, paslon urut 2, Rokhil-Oliv berpasangan dengan paslon urut 3, Laksa-Lina. 
Keempat tema yang dibahas berupa isu UKT, capaian menuju PTN BH, Riset dan Aksi, serta kesejahteraan mahasiswa.
Paslon urut 1 yang berkesempatan mengajukan pertanyaan mengenai kesiapan dalam menghadapi PTN BH kepada paslon urut 4 mendapat tanggapan negatif.  “Sampai saat ini kami pikir Unnes belum siap untuk menjadi PTN BH meninjau dari segi SDM yang ada,” ujar Aji. 
Mengenai isu kesejahteraan mahasiswa, paslon urut 2 menanggapi bahwa seorang pemimpin terlebih dahulu harus memiliki rasa cinta kepada orang-orang yang dipimpinnya. Hal tersebut pun ditanggapi positif oleh paslon urut 3 yang menjunjung tinggi perdamaian. “Apapun yang terjadi dalam pelaksanaan Pemira ini jangan sampai hal itu memecah belah persatuan diantara kita,” pesan Laksa.
“Tujuan adanya debat ini adalah untuk memperkenalkan Capres-Cawapres, memaparkan visi-misi mereka, serta sebagai ajang silaturahmi antar capres-cawapres,” ungkap Julio, ketua Komisi Pemilihan Umum Raya KM 2017. Julio menambahkan, misi dari perhelatan debat ini pun berperan dalam meningkatkan partisipasi aktif dan optimis dari seluruh mahasiswa Unnes bahwa tahun ini Pemira Online akan sukses.
“Debat kali ini membantu kita dalam menentukan pilihan saat pemira nanti. Sebagai pemilih  penting bagi kita untuk mengetahui pemikiran-pemikiran dan kualitas visi-misi mereka apalagi kita sebagai mahasiswa tentunya sangat tidak pantas untuk memilih dengan asal. Maka, debat ini menjadi pedoman kita untuk memilih,” tanggap Millenia, mahasiswi Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Sosial.

Tahun ini, Pemira akan dilaksanakan secara serentak dengan sistem online pada 5 Desember mendatang. KPUR KM 2017 mengungkapkan bahwa acara debat ini merupakan salah satu upaya dalam mencapai target pemilih diatas angka 12000 mahasiswa. [Nila, Fitri, Gema, Ferdian] (magang linikampus.com)

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *