LINIKAMPUS Blog Kabar Tasya Kamila Berikan Tips Lolos Beasiswa ke Luar Negeri
Kabar Uncategorized

Tasya Kamila Berikan Tips Lolos Beasiswa ke Luar Negeri

Survei Sikap Mahasiswa Universitas Negeri Semarang Terhadap Aksi Demonstrasi
Tasya Kamila (26) menjelaskan tentang tips dan trik mendapatkan beasiswa LPDP ke luar negeri. [Doc.BP2M/ Fiskal]

Linikampus.com -Engineering Research Club (EneRC) Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang (Unnes) menyelenggarakan seminar nasional inspiratif dengan tajuk Instalk 2018, Minggu (4/11).
Acara yang diadakan di Gedung Prof. Wuryanto Unnes yang dihadiri oleh 500 peserta baik dari mahasiswa maupun siswa.

Tasya Kamila, pembicara utama pada acara tersebut menceritakan pengalamannya dalam mendapatkan beasiswa LPDP di Colombia University, Amerika Serikat.
Ia menceritakan proses pendaftaran beasiswa LPDP sendiri, hingga proses untuk mendapatkan Letter of Acceptance (LoA) dari Perguruan Tinggi tujuan.

“Proses yang paling sulit adalah untuk mendapatkan LoA” ujar wanita kelahiran Jakarta ini.
Selain itu, wanita berdarah Minang ini juga menjelaskan tips dan trik untuk mendapatkan beasiswa LPDP. Terutama bagi yang ingin melanjutkan studi ke luar negeri.

“Translasikan dalam bentuk rencana studi, kontribusi yang pernah kamu lakukan, dan akan kamu lakukan untuk negara,” ujarnya.
Ia pun mengingatkan untuk kembali ke Indonesia setelah menyelesaikan studi di luar negeri.

Menjadi Inspirasi
Setelah menjelaskan tentang tips memperoleh beasiswa, Tasya kemudian menceritakan proyek sosial yang ia gagas di salah satu desa di Sumba, NTB. Bersama keempat temannya, proyek energi biodisel ini ia lakukan selama enam bulan. Ia juga bercerita tentang apresiasi baik yang diperolehnya baik dari masyarakat desa, hingga pemerintah daerah setempat.

“Jangan lupa libatkan pemerintah daerah dalam proyek sosial,” tandasnya.
Selain Tasya, dua pemateri juga membagikan ceritanya. Nofi Bayu Darmawan, salah satu pemateri menceritakan pengalamannya saat keluar dari pekerjaannya sebagai PNS di Kementerian Keuangan.

Pria asal Purbalingga ini mengaku keluar dari pekerjaannya untuk membangun desa dengan keahliannya dalam Internet Marketing. Ia juga menjelaskan tantangan apa yang didapat saat menggagas Kampung Marketer.

“Perlu pihak ketiga untuk membantu menjelaskan gagasan saya,” tandas peraih SCTV awards 2018 ini.

Faoziah Arumi, pemateri lain juga menceritakan pengalamannya menjadi mahasiswa berprestasi. Mahasiswi bahasa dan sastra Indonesia tahun 2015 ini juga menjelaskan beberapa penilaian dalam memilih mahasiswa berprestasi.

“Yang penting itu attitude, sikap. Kalau satu itu udah gak ada, nilainya jadi 0.” ujar mahasiswi kelahiran Tegal tersebut.

Dalam sambutannya, Erman Hidayat, ketua panitia Instalk 2018 berharap agar peserta seminar menjadi Agen perubahan di tengah masyarakat. Senada dengan Erman, Doni Hartanto, Pembina EneRC berharap agar peserta untuk bisa menginspirasi baik melalui karya.

[Fiskal]
Exit mobile version