Dukung Pengembangan Potensi Desa, BEM KM Unnes Dorong Produksi Pakan Lele Berkelanjutan
Advertorial Berita

Dukung Pengembangan Potensi Desa, BEM KM Unnes Dorong Produksi Pakan Lele Berkelanjutan

Mahasiswa Tim Pengembangan Desa Mitra (PDM) Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM KM) Universitas Negeri Semarang (Unnes) melaksanakan program pengabdian masyarakat yang berfokus pada penyuluhan dan pelatihan produksi pakan ikan lele berkelanjutan. Program pengabdian ini dilaksanakan tiap akhir pekan di bulan Agustus sampai dengan bulan Oktober di salah satu daerah budidaya ikan lele di Semarang, yaitu Desa Jembrak, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang.

Penanggungjawab mahasiswa Tim PDM, Wafikul Huda, menjelaskan bahwa program pengabdian ini dilaksanakan sebagai upaya untuk mendukung pengembangan potensi desa di Semarang. Ia juga mengungkapkan bahwa dalam pelaksanaannya, timnya bekerja sama dengan Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Tengah, Dinas Perikanan Kabupaten Semarang, serta Unit Pembibitan Rakyat Desa Jembrak.

“Tentu dalam melaksanakan program, selain bekerja sama dengan warga dan perangkat desa setempat, tim kami juga bekerja sama serta mendapat dukungan dari Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Tengah, Dinas Perikanan Kabupaten Semarang, serta Unit Pembibitan Rakyat Desa Jembrak,” ungkapnya dalam wawancara pada Senin (06/11).

Selain itu, program pengabdian ini juga mendapat dukungan dari pimpinan kampus Unnes. Hal ini ditunjukkan dengan adanya kunjungan monitoring dan evaluasi dari Wakil Rektor I dan jajaran tim kemahasiswaan Unnes pada September lalu. “Kalau dari pihak kampus Unnes sendiri, September kemarin bahkan sempat melakukan monitoring dan evaluasi di lokasi pengabdian kami,” ujar Wafikul.

Kegiatan monitoring dan evaluasi oleh Wakil Rektor I dan jajaran tim kemahasiswaan Unnes di Desa Jembrak, Kab. Semarang pada Jumat (29/09). [Dok. Tim PDM BEM KM Unnes]

Dalam program pengabdian ini, Wafikul bersama timnya memberikan penyuluhan kepada kelompok budidaya ikan lele tentang penggunaan mesin dalam pemberian pakan lele secara otomatis (autofeeder). Tidak hanya itu, Wafikul dan timnya juga merancang dan membuat mesin produksi pakan lele otomatis (pelletizer), serta menggelar sosialisasi tentang cara memproduksi pakan lele menggunakan mesin otomatis tersebut.

Sosialisasi produksi pakan lele otomatis untuk warga Desa Jembrak, Semarang pada Minggu (1/10). [Dok. Tim PDM BEM KM Unnes]

Sebelum melaksanakan program pengabdian ini, Wafikul mengungkapkan bahwa timnya sudah melakukan observasi terlebih dahulu. Dari hasil observasi tersebut, Wafikul bersama tim merancang program sesuai dengan kebutuhan warga setempat. “Sebelum melaksanakan pengabdian, tim kami melakukan pengamatan langsung terlebih dahulu selama empat minggu. Hasil yang kami peroleh kemudian kami jadikan sebagai dasar dari perancangan program,” jelas Wafikul.

Dalam pelaksanaannya, warga Desa Jembrak memberikan tanggapan positif terhadap program pengabdian yang dilakukan oleh Wafikul dan timnya tersebut. Masyarakat setempat juga mengapresiasi upaya yang dilakukan tim pengabdi dalam membantu meningkatkan potensi desa dan kesejahteraan masyarakat setempat melalui inovasi teknologi dalam budidaya ikan lele.

Giri Sukoco (41), salah satu warga Desa Jembrak yang juga melakukan budidaya lele, berharap program pengabdian ini dapat mengurangi biaya produksi budidaya lele yang ia dan warga desa miliki. “Dengan menggunakan teknik baru yang dibawa tim mahasiswa, seperti memanfaatkan mesin pembuat pakan lele otomatis, harapannya saya dan warga desa yang lain bisa mengurangi biaya produksi dalam budidaya lele,” tuturnya.

Giri Sukoco (41), warga Desa Jembrak saat diwawancarai terkait program pengabdian tim PDM di Desa Jembrak, Semarang pada Minggu (01/10). [Dok. Pribadi]

Program pengabdian yang dilaksanakan ini bukan hanya memberikan manfaat langsung bagi petani ikan lele, tetapi juga berkontribusi dalam pengembangan potensi desa secara keseluruhan. Sehubungan dengan hal tersebut, Wafikul bersama timnya berharap agar program yang dibawa dengan melibatkan peran aktif mahasiswa, warga dan perangkat desa setempat, serta pihak dinas yang bersangkutan ini efektif untuk membantu mengembangkan potensi desa dan mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat.

penulis: Hasna Rizquna Al Ghani

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *